LAJUR.CO, KENDARI – Ketua Demokrat Sulawesi Tenggara (Sultra), Endang SA melaporkan Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Budi Arie Setiadi (51) ke Polda Sultra, Senin (2/8/202). Berkas pengaduan mantan Wakil Ketua DPRD Sultra itu berisi laporan dugaan pencemaran dan fitnah yang menimbulkan kebencian pada Partai Demokrat dan mahasiswa.
Endang SA mengatakan, dalam pengaduan tersebut, disertakan bukti berupa tangkapan layar (screenshot) laman Facebook atas nama Budi Arie Setiadi yang memuat karikatur fitnah tersebut. Postingan yang diunggah pada tanggal 24 Juli 2021 pukul 11.53 WIB tersebut membuat kesan seolah-olah Partai Demokrat menjadi dalang demo mahasiswa yang tidak terjadi.
“Sebagai Pejabat Publik, Wamendes Budi Arie Setiadi seharusnya dapat mengklarifikasi kepada kader Partai Demokrat secara langsung sebelum melakukan memuat konten fitnah dan mencemarkan nama baik ini. Dengan demikian, Wamendes Budi Arie Setiadi melanggar UU no 1/1946 tentang Peraturan Hukum Pidana pasal 14 dan 15 dengan ancaman hukuman penjara 10 tahun; UU no 19/2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik pasal 27, 28 dan pasal 45 dengan ancaman hukuman penjara 4 tahun dan atau denda Rp 750 juta,” terang Endang SA
Laporan pengaduan politisi Partai Demokrat ini telah diterima oleh Direktorat Kriminal Khusus Senin (02/08/2021).
Kata Endang, polisi berjanji akan menindaklanjuti laporan ini sesuai dengan hukum yang berlaku.
Sejauh ini Wamendes Budi Arie Setiadi masih tidak menghapus postingan fitnah tersebut dan menolak menjelaskan mengapa ia justru menyebarluaskan fitnah, padahal dalam lingkup tugas pokok dan fungsinya sebagai Wakil Menteri Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Budi Arie Setiadi masih mempunyai setumpuk pekerjaan yang belum selesai.
Saat ini pandemi Covid-19 menyebar luas di pedesaan dan merenggut banyak nyawa, angka putus sekolah siswa di desa-desa meningkat akibat tidak mampu mengikuti pembelajaran jarak jauh serta ekonomi pedesaan ambruk sejak pandemi dimulai Maret 2020 lalu.
Di akhir penjelasannya ketua DPD Partai Demokrat Sultra menghimbau kepada semua pejabat publik untuk berkonsentrasi dengan tugasnya membantu Pak Jokowi memimpin Rakyat menghadapi perang total melawan virus Corona dan tidak selalu mencurigai gerakan mahasiswa.
“Karena sebagai Agent of change Mahasiswa pasti akan selalu kritis dengan keadaan dan kondisi Bangsa. Dan jangan lupa bahwa Kebebasan, Demokrasi dan Persamaan yang kita nikmati selama ini terutama pasca Reformasi ’98, itu semua adalah karena perjuangan Mahasiswa dan Pemuda,” pungkasnya. Adm