LAJUR.CO, KENDARI – Universitas Muhammadiyah (UM) Kendari resmi membuka Fakultas Kedokteran setelah mengantongi izin dari Kementerian Pendidikan, Sains, dan Teknologi melalui SK Nomor 754/B/O/2025.
Keberadaan fakultas baru tersebut menjadikan UM Kendari sebagai perguruan tinggi swasta pertama di Sulawesi Tenggara (Sultra) yang memiliki jalur studi kedokteran. Kekinian UM Kendari membuka kesempatan bagi mereka yang berminat melanjutkan pendidikan sebagai dokter dengan kuota perdana sebanyak 50 mahasiswa.
Pada tahun pertama penerimaan mahasiswa baru Fakultas Kedokteran, UM Kendari belum menyiapkan fasilitas beasiswa. Namun, periode berikutnya bagi pendaftar yang berstatus hafidz alias penghafal Alquran akan mendapat kebijakan khusus yakni potongan biaya kuliah.
“Mahasiswa yang hafal 10, 20, atau 30 juz akan mendapat kompensasi biaya kuliah,” ujar Amir Mahmud.
Sejak pendaftaran mahasiswa baru dibuka, antusiasme pendaftar Fakultas Kedokteran UM Kendari terbilang tinggi. Hari ketiga masa pendaftaran, Senin (15/9/2025), jumlah yang melakukan registrasi mencapai 30 orang.
Direktur Pengembangan Inovasi Pendidikan UM Kendari, Amir Mahmud mengatakan, UM Kendari bekerjasama dengan kampus lain di luar Sultra untuk melengkapi ketersediaan sumber daya manusia (SDM).
“Sebagian dosen masih ada yang dari luar kota, namun kami juga telah memiliki sebagian dari Kendari. Selain itu, kami dibantu oleh Universitas Muhammadiyah Makassar dan ada dari Universitas Halu Oleo,” ucap Amir Mahmud, Kamis (18/9/2025).
Amir memastikan infrastruktur pendukung aktifitas perkuliahan pada Fakultas Kedokteran UM Kendari sepenuhnya siap menyambut kehadiran mahasiswa baru.
“Peralatan laboratorium sudah lengkap dengan bahan-bahannya, ruang kuliah juga sudah modern dengan digital board, tidak lagi menggunakan whiteboard,” tutur Amir Mahmud.
Sebagai pioner, lanjut Amir, kehadiran Fakultas Kedokteran UM Kendari dalam mampu memberi citra positif bahwa perguruan tinggi swasta di Bumi Anoa juga mampu bersaing. Untuk jangka panjang, UM Kendari menargetkan menjadi pusat pendidikan kedokteran yang terpadu dengan rumah sakit pendidikan.
“Kami sudah siapkan lahan enam hektare di Kampus Konda, sebagian untuk gedung fakultas dan sebagian lagi untuk rumah sakit. Ke depan, minimal 10 hektare akan dikembangkan, termasuk integrasi dengan Muhammadiyah Education Center yang menaungi pondok tahfiz, SD hingga SMA,” jelas Amir Mahmud.
UM Kendari sendiri menjadi fakultas kedokteran Muhammadiyah ke-21 di Indonesia, dengan ciri khas kajian pada preventif hipertensi, sesuai profil kesehatan Sultra.
Untuk mendukung aktifitas pembelajaran profesi, UM Kendari telah menjalin kerja sama selama 25 tahun dengan RS Kota Kendari sebagai rumah sakit pendidikan utama. Selain itu, rencana pembangunan teaching hospital juga tengah dipersiapkan.
“Kalau sudah lulus S1, tahun kelima mahasiswa akan masuk koas profesi di rumah sakit. Kami juga berencana mengajukan kepada Wali Kota agar disediakan gedung khusus untuk teaching hospital pembelajaran kedokteran,” kata Amir Mahmud.
Ia menekankan, kesempatan emas menempuh pendidikan di Fakultas Kedokteran UM Kendari masih terbuka luas. Sebab, kuota mahasiswa baru sepenuhnya terisi.
“Kami sampaikan kepada putra-putri Sultra, khususnya di luar Kota Kendari, agar bergabung menjadi mahasiswa angkatan pertama. Ini sejarah baru, kuotanya hanya 50 orang, dan akan ada beberapa kemudahan dari pihak pengelola. Tidak perlu lagi kuliah di luar daerah, karena sekarang sudah tersedia di Kendari,” kata Amir Mahmud.
Laporan : Ika Astuti