LAJUR.CO, KENDARI – Penyelenggaraan Salat Idulfitri 1445 Hijriah Pemprov Sulawesi Tenggara (Sultra) di Masjid Raya Al-Kautsar Kendari, Rabu (10/4/2024), terasa berbeda. Pasalnya, di momen tersebut masyarakat berkesempatan bersilaturahmi langsung dengan Pj Gubernur Andap Budhi Revianto yang membersamai masyarakat Sultra melaksanakan salat Ied berjamaah di Masjid Raya Al-Kautsar.
Usai khusyuk mengikuti rangkaian salat Ied, mantan Kapolda Sultra itu langsung berbaur dengan masyarakat. Ia sabar melayani satu persatu jamaah yang hendak bersalaman, baik dari kalangan pejabat maupun masyarakat biasa.
Andap bahkan turun langsung menuju area pelataran Masjid Al Kautsar Kendari, agar bisa menemui masyarakat yang sudah antre menunggu untuk bersilaturahmi dengan mantan Kapolda Sultra tersebut.
Andap mengenakan setelan baju koko putih dan celana hitam tak sungkan meladeni masyarakat yang berlomba mengabadikan momen hari raya bersama dirinya. Pj Gubernur Sultra turut merangkul jamaah dari kalangan anak-anak yang juga sama antusias berswafoto dengannya.
“Pak Gubernur justru yang ajak masyarakat berfoto. Banyak yang minta foto bersama. Salut, luar biasa merakyat. Ada tadi yang datang bahkan anak-anak mungkin kelihatan biasa kasihan dari anak-anak tidak mampu, tapi beliau di rangkul semua. Diajak foto sama-sama. Anak-anak fakir miskin ada yang datang diajak semua,” kata Sekretaris Pengurus Masjid Raya Al-Kautsar Kendari H Musdar.
Kata dia, gaya merakyat Andap Budhi yang tak membuat jarak dengan jemaah, membuat warga tak sungkan antusias mendekat dan bersalaman dengan Pj Gubernur Sultra tersebut.
“Tadi juga Alhamdulillah dapat kesempatan foto bersama beliau. Sekitar setengah jam lebih Pak Gubernur salam-salaman dan melayani foto dengan masyarakat. Setelah itu kembali ke Rujab,” jelas Musdar.
Ia mengatakan total masyarakat yang mengikuti rangkaian Salat Ied di Masjid Raya Al-Kautsar mencapai 15 ribu jemaah.
“Sampai di pelataran masjid semua full. Alhamdulillah tidak hujan. Jadi lancar -lancar sampai selesai Salat Ied,” pungkasnya.
Terpisah, Karo Kesra Sultra Iwan Susanto mengatakan, Salat Ied di Masjid Raya Al-Kautsar Kendari dipimpin Imam Besar Masjid Al-Kautsar, K.H. Mursyidin dan Khatib Wakil Ketua MUI Provinsi Sultra, K.H. Djakri Napu.
Penyelenggaraan Salat Idulfitri 1445 Hijriah lengkap dihadiri Ketua DPRD Provinsi Sultra Abdurahman Saleh, Danrem 143/HO Brigjen TNI Ayub Akbar, Sekda Provinsi Sultra Asrun Lio serta Pimpinan Kementerian dan Lembaga di Sultra, Imam Besar Masjid Al-Kautsar, Ketua dan Pengurus, serta jamaah mesjid dan warga Kota Kendari.
Sholat Ied dimulai tepat pada pukul 07.00 WITA dan berakhir pukul 07.50 WITA . Bertindak selaku Imam yakni Imam Besar Mesjid Al-Kautsar, K.H. Mursyidin, dengan khatib yaitu Wakil Ketua MUI Provinsi Sultra, K.H. Djakri Napu.
Usai Salat Idulfitri, Andap ikut berbaur dengan masyarakat yang memadati salah satu masjid bersejarah di Sultra tersebut untuk melaksanakan ibadah hari raya umat muslim. Ia pun tak sungkan menyalami jemaah yang berlomba berjabatan tangan dan menyampaikan langsung sukacita momen perayaan Idulfitri ke Pj Gubernur Sultra.
Kesempatan ini juga dimanfaatkan masyarakat berswafoto dengan Sekjen Kemenkumham RI yang pernah menjabat Kapolda Sultra pada tahun 2016-2018.
Ungkapkan Permintaan Maaf ke Masyarakat Sultra
Dalam keterangan resmi diterima Lajur.co, Andap menyampaikan sambutan singkat sebelum Sholat Ied. Ia menghaturkan permohonan maaf lahir dan batin kepada masyarakat Sultra.
“Saya mewakili Forkopimda Tingkat I Provinsi maupun Tingkat II Kabupaten/Kota, menghaturkan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat Sultra, jika selama kurang lebih tujuh bulan bertugas di Sultra belum dapat mewujudkan semua harapan masyarakat. Meskipun telah berupaya semaksimal mungkin, dari hari pertama memimpin di Bumi Anoa hingga hari ini.”
Sekjen Kemenkumham RI itu mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat Sultra yang telah berjuang hadapi berbagai kesulitan, terutama dalam hadapi Covid El-Nino berkepanjangan dan bencana hidrometeorologi berupa banjir.
“Terima kasih kepada seluruh masyarakat Sultra yang telah memberi contoh kepada para pejabat publik, termasuk kepada saya selaku Pj Gubernur, tentang arti perjuangan hidup. Kita percaya tiada satu pun insan yang akan mencapai kemenangan jika tidak mampu melampaui kesulitan.”
Pj Gubernur memberi motivasi dengan menyitir, “Inna Ma’al Usri Yusro. Sesungguhnya, sesudah kesulitan itu akan ada kemudahan.”
Andap berharap melalui perayaan Iedul Fitri 1 Syawal 1445 Hijriah / 2024 Masehi menjadi titik awal untuk perjalanan selanjutnya, “Perjalanan yang selalu mengarahkan hati, pikiran dan batin kita kepada Allah SWT.”
“Satu bulan lamanya kita menjalankan ibadah puasa Ramadan,” papar Andap, “kita melatih diri bukan hanya sekedar menahan lapar dan dahaga, tetapi juga mengasah kesabaran kita. Insya Allah, Ibadah tersebut akan kita lanjutkan untuk menjadikan keimanan kepada-Nya sebagai benteng sekaligus tameng di sisa usia pengabdian kita semua.”
Andap pada sambutannya juga menyampaikan harapannya, “semoga kita dapat berkhidmat untuk mewakafkan hidup di jalan yang mendaki dan sukar, semoga kita termasuk orang-orang yang memilih dan dipilih oleh Allah SWT menjadi orang-orang yang menempuh jalan kebajikan.”
Setelah Sholat Ied, khatib K.H. Djakri Napu menyampaikan ceramah dengan tema “Makna Iedul Fitri : Mencari Rasa Bahagia dengan Memberi”
K.H. Djakri Napu menuturkan kisah Rasulullah SAW saat melihat seorang anak yatim piatu. Anak itu duduk menyendiri dengan wajah sedih pada saat Iedul Fitri.
Saat itu, Rasulullah SAW meletakkan telapak tangannya dan menawarkan pada si anak yatim. “bila Aisyah menjadi ibumu dan Muhammad menjadi ayahmu,” tuturnya, “tempat tinggal Rasulullah pun ditawarkan menjadi rumahnya anak yatim. tersebut. Anak yatim tersebut mendapat berkah yang luar biasa.”
K.H. Djakri Napu mengingatkan pada jamaah bahwa sikap Nabi Muhammad hendaknya dijadikan tauladan. Usai penyelenggaraan Salat Id, Andap Budhi menyempatkan diri bersilaturahmi dan bersalam-salaman dengan jemaah yang hadir di Masjid Raya Al-Kautsar.
“Ingatlah bahwa nilai hakiki suatu pemberian tidak semata-mata ditentukan oleh besar kecilnya materi yang diberikan,” jelas K.H. Djakri Napu,” Pemberian pun tidak selalu berupa materi. Ada hal lain yang tidak bersifat material, namun lebih menentukan nilai dan efektivitas suatu pemberian.”
Lebih lanjut, K.H. Djakri Napu mengajak seluruh Jamaah untuk meresapi makna Islam sedalam-dalamnya dengan menjauhkan diri dari ingkar dan kufur.
“Mari mengembalikan kesucian, kembali ke fitrah, dengan bermohon ampunan dan maghfirah Allah SWT atas segala dosa-dosa kita,” pungkasnya, “mari saling bermaaf-maafan, bersalam-salaman untuk menciptakan hidup damai sepenuhnya sepanjang masa.” Adm
