LAJUR.CO, KENDARI – Dalam rangka memperingati Hari Pangan Sedunia ke-44, Badan Pangan Nasional bersama Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar Gerakan Pasar Murah Serentak.
Kegiatan ini berlangsung di halaman Kantor Camat Poasia, Kota Kendari, pada Rabu 16 Oktober 2024, sebagai langkah stabilisasi harga pangan dan pengendalian inflasi di wilayah Sultra.
Penjabat Gubernur Sultra, Andap Budhi Revianto, menekankan pentingnya pengelolaan pangan yang baik di tengah kondisi anomali cuaca.
“Esensinya adalah bagaimana kita mengelola pangan kita dengan baik agar kemandirian pangan tetap terjaga dan tidak terdampak oleh musim yang tidak menentu,” ucap Pj Gubernur Sultra, Andap Budhi Revianto, Rabu (16/10/2024).
Ia juga mengingatkan masyarakat untuk berhenti melakukan pemborosan pangan dan mendorong generasi muda terjun ke profesi pertanian guna memperkuat ketahanan pangan di masa depan.
Selain itu, Andap juga menyampaikan bahwa inflasi di Sulawesi Tenggara saat ini telah turun menjadi peringkat ketiga terendah dari 38 provinsi di Indonesia.
“Inflasi kita dalam batas toleransi 1,5 hingga 3,5 persen. Alhamdulillah, pada awal saya masuk, inflasi kita berada di peringkat kedua tertinggi secara nasional. Saat ini, kita sudah berada di peringkat ketiga terendah secara nasional,” tutur Andap Budhi Revianto.
Pasar murah ini menyediakan berbagai kebutuhan pokok dengan harga terjangkau lebih murah dari pasar, seperti beras, minyak goreng, telur, bawang merah, bawang putih, sayur-sayuran, serta berbagai bahan dapur lainnya.
Salah satu pengunjung pasar murah, Fitriani (35), mengungkapkan rasa terima kasihnya atas kegiatan ini.
“Saya sangat terbantu dengan adanya pasar murah ini. Harga-harga bahan pokok di sini lebih terjangkau dibandingkan di pasar umum. Saya bisa membeli beras, minyak goreng, dan telur dengan harga yang lebih murah,” kata Fitriani.
Andap juga memastikan bahwa stok beras di Sultra cukup untuk memenuhi kebutuhan selama lima bulan ke depan, memberikan kepastian bagi masyarakat menghadapi berbagai kegiatan dan kebutuhan pangan yang mendesak.