LAJUR.CO, KENDARI – Pasca terbitnya surat edaran Gubernur Sultra, Ali Mazi tentang kebijakan larangan mudik lebaran tahun 2021 lintas provinsi dan lintas kabupaten di Provinsi Sultra di tengah kondisi pandemi Corona, kondisi gerbang Ranomeeto terlihat lengang.
Pantauan awak media, Minggu (9/5/2021), tidak ada pemeriksaan ketat bagi mereka yang melintas. Kondisinya normal layaknya hari biasa sebelum pemberlakuan larangan mudik oleh pemerintah.
Sebuah pos penjagaan dari arah Kota Kendari tepat di sisi Gerbang yang menjadi portal perbatasan wilayah Kota Kendari dan Kabupaten Konawe Selatan didirikan.
Hanya saja petugas yang berjaga tidak melakukan pemeriksaan proses Covid-19 bagi pengendara yang hilir mudik di gerbang perbatasan tersebut.
Petugas bahkan tidak memeriksa penggunaan masker terhadap pengendara roda dua maupun roda empat yang melintasi gerbang Ranomeeto.
Kondisi ini berbanding terbalik dengan penjagaan di jalur perbatasan Pelabuhan Penyebrangan Ferry di Torobulu Konsel dengan Pelabuhan Tampo Muna. Larangan mudik lebaran berbuntut rusuh. Puluhan mahasiswa asal Kendari yang hendak mudik atau pulang kampung, melalui penyeberangan kapal ferry Torobulu Kabupaten Konawe Selatan menuju pelabuhan ferry Tampo Kabupaten Muna ditahan oleh petugas saat akan melalui jalur penyebrangan tersebut.
Berdasarkan informasi yang dihimpun awak media, puluhan mahasiswa yang rerata menggunakan motor mencoba bernegosiasi dengan petugas Pelabuhan Torobulu-Tampo agar diloloskan melewati gerbang tersebut.
Sayang, negosiasi halus itu tidak membuahkan hasil. Hal ini memicu kemarahan para mahasiswa yang tidak mengantongi surat keterangan hasil rapid test antigen Covid-19 sebagai syarat untuk melakukan perjalanan mudik.
Laporan : Siti Marlina