LAJUR.CO, JAKARTA – Ratusan alumni dan awardee beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) yang berasal dari Sulawesi Tenggara (Sultra) diharapkan mampu membawa kontribusi lebih nyata kepada daerahnya. Para awardee dapat saling berkolaborasi untuk memberdayakan dengan karya yang mereka miliki.
Hal itu sebagai salah satu upaya untuk menjadikan Indonesia sebagai negara maju pada tahun 2045. Dimana pendapatan perkapita per tahunnya dapat setara dengan pendapatan perkapita negara maju.
Sebagaimana yang diungkapkan Direktur LPDP Dwi Larso saat membawakan sambutan dalam Talkshow “Mendunia Bersama LPDP” yang diselenggarakan Mata Garuda Sultra, Sabtu (18/2/2023). Dalam talkshow yang digelar secara virtual itu, Dwi Larso mengatakan bahwa kaum intelektual di Indonesia harus menjadi lokomotif dalam menyongsong kemajuan tersebut.
“Kaum intelektual di Indonesia minimal S1, mayoritas S2 sebagian S3 maka kita harus jadi lokomotif. Pendapatan perkapita dari 4000 pertahun menjadi 40.000 pertahun. Indonesia harus menjadi negara maju, dan kemajuannya tergantung dari kita sendiri,” ujar Dwi Larso.
Pendapatan dari seluruh masyarakat Indonesia, dikatakan Dwi Larso semua rata – rata harus meningkat 10 kali lipat. Tentunya peningkatan tersebut dapat berasal dari berbagai sektor. Baik itu sektor riil, dan sektor industri.
Nilai tambah sektor industri, sambung Dwi harus dimulai dari sektor publiknya. Juga pelayanan birokrasi harus tegas, tidak ada suap, tidak ada korupsi dan penegakan hukum harus dijalankan secara adil.
Peningkatan kompetensi sumber daya manusia melalui pendidikan itu kemudian akan berdampak besar terhadap pembangunan di daerah. Ditambah lagi, daerah Bumi Anoa merupakan wilayah akan sangat kaya akan sumber daya alam seperti tambang dan lainnya.
Sehingga, dengan semakin banyaknya generasi muda yang mendapat kesempatan melanjutkan pendidikan melalui beasiswa LPDP, akan semakin banyak pula kontribusi yang akan mereka berikan nantinya dan meningkatkan peningkatan ekonomi daerah.
Saat ini, jumlah awardee LPDP dari Sultra tercatat sebanyak kurang lebih tiga ratus lima puluh enam orang. Melihat dari data tersebut, Kepala Divisi Pengelola LPDP Juni D. Damanik berharap kepada Pengurus Mata Garuda Sultra 2023/2025 agar memasifkan gerakannya menyebarluaskan informasi beasiswa LPDP. Peran tersebut akan sangat berarti bagi peningkatan jumlah awardee LPDP dari Sultra.
“Kalau misalnya lebih banyak yang bisa melanjutkan pendidikan melalui LPDP itu pengaruhnya 5-10 tahun ke depan akan signifikan. Kami berharap kepada teman-teman Mata Garuda Sultra, anak-anak yang bisa masuk LPDP di-coach, di-mentoring supaya lebih banyak lagi awardee yang dari Sulawesi Tenggara,” imbuh Juni D. Damanik saat hadir dalam talkshow dimaksud.
Sebagai pemegang tonggak kepemimpinan di Mata Garuda Sultra periode berjalan, Muh. Sidik Ibrahim pun berharap dalam kegiatan perdananya ini dapat digunakan sebagai pembakar semangat para awarde dan pengurusnya untuk terus melakukan giat-giat kontributif.
“Semoga kegiatan ini menjadi langkah awal untuk membakar semangat teman-teman alumni dan awardee LPDP Sultra, untuk terus memberikan kontribusi kepada teman-teman yang ada di Sulawesi Tenggara,” harap mahasiswa Pascasarjana Kimia di UGM itu. Red
