LAJUR.CO, KENDARI – Semakin putih beras terlihat, semakin banyak orang tergiur membelinya. Warna putih cerah kerap diasosiasikan dengan mutu tinggi dan nasi yang enak.
Padahal, tidak semua beras putih itu alami. Beberapa produsen bahkan mencampurkan pemutih atau pewangi agar beras terlihat lebih menarik di pasaran.
Beras dengan bahan tambahan kimia bisa berisiko bagi kesehatan jika dikonsumsi terus-menerus. Sayangnya, tidak semua konsumen tahu cara membedakan beras asli dan yang sudah diberi zat tambahan.
Ciri Fisik Beras Asli Tanpa Pemutih
Beras yang diproses alami biasanya memiliki warna putih agak transparan. Permukaannya tampak mengilap, tetapi tidak terlalu pucat.
Jika digenggam, tekstur beras asli terasa sedikit kesat dan menempel di tangan. Berbeda dengan beras yang diberi pemutih, yang terasa licin dan mudah tergelincir dari tangan.
Warna putih mencolok justru perlu diwaspadai. Menurut para ahli pangan, warna seperti itu bisa berasal dari klorin atau zat pemutih lain yang dicampurkan saat proses penggilingan. Selain itu, beras asli tidak memiliki bau menyengat atau tajam.
Kenali Aroma dan Tekstur Saat Dipegang
Salah satu tanda beras memakai pemutih adalah aromanya yang tidak wajar. Bau kimia atau wangi menyengat yang tidak menyerupai aroma alami beras bisa jadi tanda adanya zat tambahan.
Saat dipegang, beras asli terasa padat dan tidak terlalu licin. Jika terlalu mulus, bisa jadi beras tersebut sudah dicampur zat pelapis buatan. Beras alami juga tidak menimbulkan rasa getir saat dicicip mentah. Jika ragu, ambil beberapa butir dan kunyah perlahan. Beras asli akan terasa hambar atau sedikit manis alami, bukan getir atau pahit.
Periksa Label dan Nomor Registrasi
Produk beras dalam kemasan sebaiknya memiliki label SNI (Standar Nasional Indonesia).
Label ini menunjukkan bahwa produk telah melalui proses pemeriksaan mutu dan keamanan pangan. Cek juga apakah ada nomor registrasi dari Kementerian Pertanian yang biasanya dicantumkan di bagian belakang kemasan.
Untuk beras yang dijual curah di pasar atau warung, perhatikan apakah beras tersebut berasal dari penggilingan padi terpercaya.
Konsumen juga bisa menanyakan asal usul beras, meskipun tidak semua penjual bisa memberikan informasi lengkap.
Cek Kualitas Saat Dimasak
Selain dari tampilan mentahnya, kualitas beras bisa dinilai setelah dimasak. Beras asli yang bermutu akan menghasilkan nasi dengan tekstur sesuai jenisnya pulen atau pera.
Nasi dari beras yang diberi pemutih cenderung lebih mudah basi, aromanya hambar, dan warna nasinya terlalu putih atau pucat.
Jika ingin hasil terbaik, gunakan air bersih dan hindari memasak beras yang sudah disimpan terlalu lama. Penyimpanan yang buruk juga bisa membuat beras berjamur atau berubah warna.
Hindari Beras dengan Pewangi Tambahan
Tak hanya pemutih, beberapa beras juga diberi pewangi sintetis agar lebih menarik. Wangi yang menyengat dan tidak menyerupai aroma beras baru biasanya berasal dari bahan kimia.
Meskipun terlihat harum, bahan pewangi ini tidak memiliki manfaat gizi dan justru berpotensi membahayakan jika dikonsumsi dalam jangka panjang. Adm
Sumber : Kompas.com