LAJUR.CO, KENDARI – IAIN Kendari mencatatkan sejarah rekor MURI lewat publikasi Pantun Moderasi Beragama terbanyak se-Indonesia yang diunggah di platform media sosial Tiktok. Senin (21/8/2023) sekitar pukul 16.30 Wita, total 4.079 konten pantun moderasi beragama berhasil dipublikasikan di kanal Tiktok oleh 1.400 mahasiswa plus civitas akademika IAIN Kendari.
Atas pencapaian tersebut, Rektor IAIN Kendari Dr Husain Insawan didapuk menerima Piagam MURI yang diserahkan langsung Direktur Marketing MURI Awan Raharjo di Kampus IAIN Kendari. Penyerahan Piagam MURI ini dilakukan bersamaan dengan momen Rapat Senat Terbuka dalam rangka Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) 2023.
Awan Raharjo mengatakan IAIN Kendari semula hanya menargetkan 3.600 konten pantun moderasi beragama diunggah di kanal Tiktok. Namun, Senin (21/8/2023) pukul 16.30, MURI mencatat total konten moderasi beragama yang dipublikasikan mahasiswa IAIN Kendari menembus 4 ribuan konten.
“Ini adalah yang pertama 4 ribuan lebih konten pantun moderasi beragama berhasil diunggah di kanal Tiktok oleh mahasiswa. Terbanyak se-Indonesia, masuk rekor MURI. Selama untuk IAIN Kendari yang telah berhasil memecahkan rekor tersebut,” ucap Awan Raharjo usai penyerahan Piagam MURI.
Rektor IAIN Kendari Dr Husain menyampaikan terimakasih atas kontribusi civitas akademik termasuk para mahasiswa baru yang menyukseskan agenda pemecahan rekor MURI. Kata dia, kreasi pantun moderasi beragama yang diunggah mahasiswa di kanal Tiktok merupakan bagian implementasi program moderasi, digitalisasi transformasi, internasionalisasi yang digaungkan oleh IAIN Kendari.
“Rekor MURI adalah warisan legasi ketika kalian selesaikan kuliah, punya kontribusi lahirkan rekor MURI bagi IAIN Kendari. Anda telah berjuang dengan penuh semangat sehingga rekor MURI ini bisa dipersembahkan dengan baik. Publikasi pantun moderasi beragama di Tiktok ini mengimplementasikan program moderasi, digitalisasi, transformasi dan internasionalisasi di IAIN Kendari,” jelasnya.
Pemecahan rekor pntun moderasi beragama sengaja dipilih karena menjadi bagian langkah IAIN Kendari merawat kearifan lokal budaya Indonesia hingga bisa dikenal luas di seluruh penjuru dunia. Lewat publikasi di kanal Tiktok, Husain berharap mahasiswa lebih akrab dengan platform digital sekaligus punya inovasi dalam menciptakan kreasi pantun hingga menarik minat masyarakat luas mengenal kearifan lokal Indonesia.
“Sebelumnya IAIN Kendari juga pernah memecahkan rekor MURI. Jadi ini yang kedua kali. Kita berharap walaupun mahasiswa kini akrab dengan berbagai platform media sosial, mereka kita ingatkan tetap santun, memperhatikan etika sosial, agama dan kemanusiaan saat mengunggah konten di Tiktok, memilah sebelum share,” pungkasnya. Adm