SULTRABERITA.ID, KENDARI – Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyatakan 11 dokterdilaporkan meninggal akibat terinfeksi virus corona (covid-19) sepanjang Maret 2020.
“Ada 12 dokter yang meninggal dalam sebulan ini, 11 diantaranya terkonfirmasi terpapar covid-19,” terang Humas IDI Halik Malik saat dihubungi CNNIndonesia.com, Rabu (1/4).
BACA JUGA :
- Venue STQH Nasional Eks MTQ Kendari Pakai Lampu LED Standar Stadion GBK, Daya Listrik Ditambah
- Dapat ACC Pusat, Bulan Ini Pemprov Sultra Launching Sekolah Garuda di Konsel
- Bikin Bangga! Yasir Nur Ikhwanuddin Persembahkan Medali Emas untuk UHO di POMNAS XIX 2025
- Dinas SDA Tinjau Proyek Talud di Busel Didanai ASR-Hugua: Satu Sekolah Nyaris Ambruk Kena Longsor Selamat
- Ini Kata Dikbud Sultra Soal Aturan Wajib Kepsek Tes Menu MBG Sebelum Dibagi ke Siswa
IDI semalam turut mengumumkan kabar duka tersebut melalui akun Instagram IDI. Dua dokter yang meninggal di antaranya adalah direktur Rumah Sakit di wilayah Sumatera Selatan dan Jakarta Utara.
Halik tak menampik 11 dokter meninggal usai terpapar covid-19. Dia mengatakan di antaranya sudah dinyatakan positif covid-19 dan sisanya pasien dalam pengawasan (PDP).
Sementara satu dokter lain yang meninggal yakni Toni D. Silitonga, tidak langsung terpapar covid-19, namun disebabkan kelelahan karena juga menjadi Satgas tim penanggulangan Covid-19.
“Untuk positifnya kita meyakini itu karena laporan teman-teman di bawah seperti itu,” tambahnya.
Halik menyatakan IDI memberikan apresiasi kepada sejawatnya yang telah berpulang serta memberikan dukungan moral bagi dokter lain yang saat ini masih berperang melawan pandemi covid-19.
“Kami akan memberikan apresiasi khusus kepada teman-teman sejawat yang sudah mengabdi terkait pandemi covid-19 ini,” kata Halik.
Halik berharap ketersediaan alat pelindung diri (APD) bagi tim medis di setiap Rumah Sakit (RS) bisa terjamin ketersediaannya. Pasalnya tim medis dari daerah manapun rentan terpapar mengingat transmisi lokal covid-19 yang menyebar di berbagai Provinsi Indonesia.
“Tidak ada RS lagi yang tidak berpotensi untuk terpapar, karena semua RS kan melayani masyarakat, tidak ada yang tidak melayani,” Ungkap Halik.
Halik juga meminta kepada Pemerintah Pusat untuk membuka data tim medis yang meninggal sebagai bentuk transparansi dan juga agar pihaknya dapat memberikan anjuran juga apresiasi khusus lebih lanjut.
“Pemprov DKI Jakarta selalu mengumumkan terkait tenaga kesehatan terpapar covid-19 juga yang meninggal. Nah, secara nasional mungkin diperlukan juga,” terang Halik.
“Kami mendukung tenaga kesehatan datanya dibuka sehingga kami juga bisa memberikan anjuran kepada teman-teman sejawat,” tambahnya.
Pandemi covid-19 terus memakan korban jiwa di Indonesia. Data pemerintah pusat per Selasa (31/3), tercatat 1528 orang dinyatakan positif covid-19, di antaranya 136 orang meninggal dan 81 orang sembuh. Adm
Sumber : cnnindonesia.com
Judul : https://m.cnnindonesia.com/nasional/20200401115746-20-489061/idi-dalam-sebulan-11-dokter-meninggal-karena-corona