BERITA TERKINIHEADLINE

Ini Biodata Briptu Herlis, Anggota Brimob Sultra yang Tewas Saat Baku Tembak di Poso

×

Ini Biodata Briptu Herlis, Anggota Brimob Sultra yang Tewas Saat Baku Tembak di Poso

Sebarkan artikel ini

SULTRABERITA.ID, KENDARI – Berikut profil dan biodata Briptu Herlis, anggota Brimob yang gugur saat memburu Ali Kalora Cs dari kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT).

Prajurit Brimob Polda Sulawesi Tengah (Sulteng) itu gugur dalam baku tembak yang terjadi di Pegunungan Kilo 7 Desa Gayatri, Kecamatan Poso Pesisir Utara, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Rabu (3/3/2021).

Briptu Herlis merupakan warga Desa Kondara, Kecamatan Pangkue, Kabupaten Kolaka Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara.

Ia dikenal sebagai sosok yang pendiam dan penyayang keluarga.

Briptu Herlis merupakan lulusan Akpol angkatan 2013.

Ia merupakan anak ketiga dari empat bersaudara, Ibunya sudah meninggal dunia.

Berikut rangkuman fakta tentang sosok Briptu Herlis dilansir dari Tribun Palu dalam artikel ‘Duka Keluarga Menanti Jenazah Briptu Herlis yang Gugur Saat Kontak Tembak dengan MIT Poso’

1. Janji kepada sang ayah

Rasa kehilangan diucapkan Asti (35), sepupu Briptu Herlis.

Keluarga masih tidak percaya, adiknya itu akan gugur dalam keadaan bertugas.

“Kami dengar kabar sekitar jam 4 sore, sampai sekarang masih belum percaya kalau adikku itu sudah meninggal,” kata Asti.

Sebelum masuk ke hutan dan melanjutkan tugas, Briptu Herlis sempat menghubungi sang ayah dan pamit.

Ia juga berjanji akan kembali pulang ke rumah dan bertemu sang ayah.

“Komunikasi terakhir itu. Makanya kami masih tidak percaya. Sebelum masuk hutan dia pamit ke papanya,” cerita Asti.

2. Pendiam dan penyayang keluarga

Briptu Herlis termasuk sosok pendiam di mata keluarga.

Baca Juga :  Tips Menjaga Kesehatan Jantung

Anak ketiga dari empat bersaudara ini juga penyayang dengan keluarga.

“Dia angkatan 2013, terakhir saya jemput waktu dia pulang dari pendidikan. Kalau ibunya sudah meninggal, sisa bapaknya yang selama ini berkomunikasi dengan dia,” ucap Asti.

3. Selalu semangat menjalankan tugas

Selama menjalankan tugas dan bergabung dalam Satgas Madago Raya, Briptu Herlis selalu melontarkan kalimat-kalimat semangat untuk menenangkan keluarga.

“Anaknya baik, selalu bersemangat. Kami tidak percaya kalau dia akan meninggal dalam tugas ini,” tutur Asti.

Saat ini keluarga sudah berkumpul di rumah duka, tepatnya di kediaman Briptu Herlis.

“Kita keluarga sudah siap di sini, katanya jenazahnya mau di bawa sebentar ini. Kita menunggu,” ucapnya.

Diketahui, perburuan Ali Kalora Cs dari kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) memakan korban lagi dari pihak TNI-Polri.

Seorang anggota Brimob Polda Sulawesi Tengah (Sulteng) gugur setelah terlibat kontak tembak dengan kelompok teroris Ali Kalora pada Rabu (3/3/2021).

Sebelumnya, perburuan Ali Kalora Cs juga menyebabkan anak buah Jenderal Andika Perkasa, Praka Dedi Irawan gugur.

Praka Dedi gugur dalam kontak senjata yang terjadi di wilayah Pegunungan Andole, Desa Tambarana, Kecamatan Poso Pesisir Utara, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Senin (1/3/2021).

Tak lama kemudian, kontak senjata antara TNI-Polri dengan Ali Kalora Cs terjadi lagi di Pegunungan Kilo 7 Desa Gayatri, Kecamatan Poso Pesisir Utara, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Rabu (3/3/2021).

Kejadian tersebut bermula dari patroli pengejaran yang dilakukan aparat yang tergabung dalam Satgas Madago Raya.

Baca Juga :  Cara Blokir Kartu ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri lewat M-Banking

Seperti dilansir dari Tribun Palu dalam artikel ‘Kronologi Briptu Herlis Gugur saat Kontak Tembak dengan MIT Poso, Berawal dari Patroli Pengejaran’

Patroli pengejaran tersebut merupakan rangkaian dari kejadian kontak tembak pada Senin (1/2/2021).

“Kontak tembak ini adalah merupakan serangkaian dengan kejadian pada hari Senin.

Kemudian dilakukan pengejaran. Berawal dari patroli, kemudian terjadi kontak tembak lagi,” kata Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Polda Sulteng Kombes Didik Supranoto saat dihubungi.

Anggota Brimob Polda yang tewas bernama Briptu Herlis. Didik mengatakan, Herlis ditembak pada sekitar 16.02 Wita.

“Luka tembak di badan bagian samping satu peluru,” kata Didik.

Anak Buah Jenderal Andika Perkasa Gugur

Sebelumnya, anak buah Jenderal Andika Perkasa bernama Praka Dedi Irawan gugur dalam kontak senjata Satgas Madago Raya dengan kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) di Poso, Sulawesi Tengah.

Kontak senjata terjadi di wilayah Pegunungan Andole, Desa Tambarana, Kecamatan Poso Pesisir Utara, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Senin (1/3/2021).

Seperti dilansir dari Tribun Palu dalam artikel ‘Tewas Dalam Baku Tembak Teroris MIT Poso, Praka Dedi Dilarikan ke RS Wirabuana Palu’

Selain Praka Dedi Irawan, dua anggota MIT anak buah Ali Kalora tewas.

Mereka adalah Samid alias Alvin serta Haerul alias Irul yang merupakan menantu dari Santoso.

Santoso merupakan pimpinan MIT sebelum digantikan oleh Ali Kalora.

Santoso  tewas saat baku tembak dengan petugas Satgas Operasi Tinombala terjadi 18 Juli 2016.

Baca Juga :  Ketua DPRD Sultra Teken Hasil Fit and Proper Test Lima Calon Anggota Komisi Informasi

Kapolda Sulteng Irjen Pol Abdul Rakhman Baso menjelaskan, Samid alias Alvin  selama ini masuk daftar pencarian orang (DPO).

Terkait tewasnya Praka Dedi Irawan, kapolda memastikan jenazahnya sudah diterbangkan ke Jakarta.   

“Anggota TNI yang tewas baku tembak dengan POK MIT atas nama Praka Dedi Irawan, sekarang sudah diterbangkan di Jakarta,” ujar Kapolda Sulteng didampingi Danrem 132 Tadulako Brigjen TNI Farid Makruf, Selasa.

Dalam baku tembak yang terjadi Senin (1/3/2021) sekitar pukul 16.30 Wita menewaskan Praka Dedi yang terkena luka tembak di bagian perut.

Informasi diperoleh TribunPalu.com, Selasa (2/3/2021), Tim Koopsgabsus Chandra 2 dipimpin Serma Nyoman Dani baku tembak dengan kelompok DPO MIT di Pegunungan Andole, Desa Tambarana, Kecamatan Poso Pesisir Utara, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, 1 Maret 2021, pukul 16.30 Wita.

Dalam pertempuran itu, Alvin tertembak dan tewas di tempat.

Sementara satu DPO MIT Poso belum diketahui identitasnya jatuh ke jurang setelah tertembak.

Praka Dedi juga tewas setelah bagian perutnya ditembus proyektil dari senjata DPO MIT Poso.

Pukul 18.40 Wita, Praka Dedi Irawan (Pos Kampung Maros) dievakuasi menuju RS Palu, menggunakan helikopter.

Pukul 19.23 Wita, jenazah Praka Dedi Irawan tiba di RS Sindhu Trisno atau RS Wirabuana, Kota Palu.

Pukul 19.31 Wita, Jenazah di masukkan ke ruangan VIP Sakti.

Hingga kini Tim Koopsus TNI masih memgejar DPO MIT Poso yang berada di sekitar lokasi kejadian. Adm

Sumber : Surya.co.id

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x