LAJUR.CO, KENDARI – Pj Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Andap Budhi Revianto mengajukan bantuan Rice Milling Unit (RMU) saat mendampingi kunjungan kerja Presiden Indonesia Joko Widodo meresmikan Bendungan Ameroro di Kabupaten Konawe, Provinsi Sultra pekan lalu.
Pembangunan RMU di sejumlah kabupaten sentra sentra produksi beras, bagi Andap, sangat penting menjaga tata niaga dan pasokan beras serta menekan angka inflasi di daerah yang selama ini dipicu oleh komoditi pangan.
Terlebih setelah beroperasinya Bendungan Ameroro yang difungsikan untuk menjamin kebutuhan irigasi kawasan pertanian. Pencetakan sawah baru akan bertambah seiring kemampuan irigasi yang signifikan.
Proyeksi peningkatan angka produksi beras kedepan mesti dibackup ketersediaan fasilitas sentra pengolahan beras terpadu atau RMU agar produksi padi lokal tak lari menyeberang ke luar daerah.
Inilah mengapa, Andap sigap menyampaikan permintaan bantuan RMU secara lisan ke Presiden usai Jokowi meresmikan Bendungan Ameroro.
“Kemarin saya sampaikan langsung ke Presiden Jokowi. Momennya tepat dengan peresmian bendungan. Suratnya kemudian diajukan cepat,” ujar Andap Budi kepada media beberapa waktu lalu.
Pembangunan RMU, lanjut Sekjen Kemenkumham RI itu, diprioritaskan ke daerah lambung produksi beras di Sultra seperti Kabupaten Konawe, Kolaka Timur dan Konawe Selatan.
Momen kunker Presiden Jokowi ke Sultra lantas dimanfaatkan Andap Budhi menyampaikan sejumlah kebutuhan urgen masyarakat berbasis data potensi daerah di Bumi Anoa. Salah satunya adalah kebutuhan fasilitas RMU yang banyak disuarakan kalangan petani lokal.
Sebagai salah satu lumbung pangan, lanjut Andap, fasilitas RMU di Sultra sangat minim. Alhasil, potensi produksi padi petani lokal saat panen melimpah justru diserap oleh provinsi lain yang akhirnya memicu inflasi di Sultra. Adm