BERITA TERKINIEKOBISHEADLINE

Jaringan 4G Telkomsel Terdepan Menembus Desa Lukpanenteng, Perluas Koneksi Bisnis Homestay Pariwisata Paisupok

×

Jaringan 4G Telkomsel Terdepan Menembus Desa Lukpanenteng, Perluas Koneksi Bisnis Homestay Pariwisata Paisupok

Sebarkan artikel ini
Fatmawati biasa disapa Mama Sinta pemilik Homestay Blessing di Desa Luk Panenteng. Di belakangnya berdiri kokoh BTS Telkomsel yang berhadapan langsung dengan Homestay Blessing.

LAJUR.CO, KENDARI – Siapa tak kenal destinasi wisata Danau Paisupok. Sejak nama Paisupok mendunia, sejumlah homestay dikelola masyarakat yang terletak di Desa Lukpanenteng, Kecamatan Bulagi Utara, Kabupaten Banggai Kepulauan ikut ketiban rezeki.

Salah satunya Blessing Homestay. Homestay ini memiliki 10 kamar sederhana. Pemilik homestay, Fatmawati atau biasa dipanggil Mama Sinta bercerita, ia memulai usaha homestay sejak Desember 2024. Awalnya hanya sejumlah kamar dengan segelintir tamu, namun para tamu international yang datang, terutama dari Eropa tampaknya terpikat dengan objek wisata Danau Paisupok. Danau biru sebening kaca dengan rebahan batang batang pohon yang terlihat jelas dari permukaan.

Ketgam 4: Danau Paisupok sebening kaca.
Danau Paisupok sebening kaca.

“Seperti berada di dunia berbeda,” kata Moris, wisatawan dari Jerman, Rabu (30/7/2025).

Meski terbilang baru, Blessing Homestay adalah salah satu favorit di kalangan turis asing. Nyaris tak pernah sepi. Balkon Homestay Blessing jadi daya tarik. Dari sini, tamu dapat melihat lalu lalang kapal nelayan traditional. Atau bila beruntung menyaksikan semburat matahari oranye. Balkon ini punya multi fungsi. Kadang jadi area restoran, sesekali berubah fungsi sebagai ruang kerja bagi tetamu.

Saat tamu sibuk bekerja, di Balkon Blessing Homestay, Mama Sinta wajib standby menghidupkan mode hotspot selular. Handphone Mama Sinta layaknya wifi saat tamu homestay sibuk menjelajah gadget dan layak laptop.

Tamu mancanegara berada di area balkon Blessing Homestay tengah menggunakan jaringan hotspot Telkomsel 4G Mama Sinta. Ada yang mengkonesikan dengan gadget dan laptop untuk bekerja, mengirimkan update foto wisata Danau Paisupok atau sekadar mengirim kabar ke negara asalnya.

Mama Sinta dan 6 anggota keluarganya menggunakan telephone selular dengan provider Telkomsel.

“Untung ada Telkomsel. Telkomsel satu-satunya yang ada jaringan di pulau sini. Signalnya kencang,” sambil menunjuk arah BTS yang terlihat jelas dari arah timur balkon Blessing Homestay miliknya.

Baca Juga :  Gerakan Tanam Cabai di Tumbudadio, Strategi Perkuat Ketahanan Pangan dan Kendalikan Inflasi

“Kalau ada tamu yang datang selalu tanya apa ada jaringan (wifi). Biasanya mereka pas santai di balkon sambil kerja bawa laptop. Atau mau kirim foto-foto liburan. Mereka tidak ganti kartu jadi sambung di hapeku,” sambungnya Mama Sinta.

Bagi Mama Sinta, hotspot dadakan yang ia siapkan menambah poin hospitality homestay yang ia kelola. Biasanya ia mengenakan tarif tambahan sekadarnya untuk tamu yang ingin terkoneksi dengan layanan wifi.

“Kadang mereka bayar Rp50 ribu pertamu selama menginap. Kalau ganti kartu kan susah. Jadi pakai sistem hostspot. Untungnya jaringan Telkomsel 4G di sini kencang. Hanya kalau sudah banyak yang tersambung berat di hape,” ulas Mama Sinta.

Bisnis homestay mereka dimulai dengan cara sederhana dan secara bertahap dikenalkan ke turis mancanegara melalui jaringan selular.

“Kalau ada tamu dari luar, mereka dibantu aplikasi penerjemah. Untuk bicara ke warga lokal pakai bahasa Indonesia. Kita kadang tidak mengerti bahasanya. Jadi ditranslate pakai aplikasi. Tentu harus ada jaringan internet. Kalau tanya lokasi wisata, mereka bicara pakai aplikasi,” ujarnya.

Bagi Mama Sinta, keberadaan infrastruktur jaringan 4G Telkomsel di pulau terpencil Desa Lukpanenteng sangat vital. Tidak hanya menambah performa bisnis homestay, jaringan Telkomsel membuka akses pasar promosi pariwisata Paisupok hingga ke mancanegara plus koneksi bisnis homestay lokal di sana dengan komunitas turis asing di belahan dunia.

Ketgam 4: Turis asing tengah menikmati keindahan Danau Paisupok

Maklum, retata homestay di Desa Lukpanenteng tak masuk dalam list platform pemesanan hotel seperti travelola atau tiket.com. Jaringan Telkomsel lah yang jadi andalan agar bisnis homestay tetap hidup dan terkoneksi dengan tamu domestik maupun mancanegara.

Baca Juga :  Jenis Rekening Nganggur 3 Bulan yang Terancam Diblokir PPATK

Moritz, turis asing asal Jerman yang nginap di Homestay Blessing membuka cerita ihwal mendapatkan informasi tentang keindahan alam Danau Paisupok Desa Lukpanenteng. Pertama kali dikenalkan rekannya. Ia lalu menyusuri informasi desa melalui internet dan mendapatkan nomer kontak pengelola homestay.

“Ia menghubungi kami dan mengatakan akan tinggal beberapa saat menikmati keindahan alam di sini. Semua lewat hape,” kata Mama Sinta.

Homestay Blessing tak terdaftar di platform pemesanan seperti Travelola, Booking.com atau Agoda. “Kami hanya meletakkan kontak di google maps, dan setiap tamu mulai menelpon. Signal kuat Telkomsel sangat membantu kami mengembangkan usaha ini,” ujar Moritz.

Tamu-tamu yang berkunjung ke Desa Lukpanenteng menempuh jarak panjang. Mereka umumnya transit di sejumlah kota sebelum tiba di Bandara Luwuk. “Informasi yang kami berikan, mulai dari penjemputan, siapa yang menjemput, jam berapa tiba dan sebagainya sangat tergantung dari kekuatan jaringan Telkomsel,” tambah Mama Sinta

Mengingat jumlah tamu terus bertambah, Mama Sinta kini mulai memikirkan memberikan fasilitas internet bagi tamu tamunya.

“Tampaknya memang perlu memiliki jaringan internet semacam wifi yang bisa diakses tamu-tamu kami. Mereka sangat antusias mengirim kabar dan foto ke teman atau keluarga mereka,” ungkap Mama Sinta. Ia memikirkan untuk memiliki model internet rumah Telkomsel Orbit.

Baca Juga :  Viral Keluarga Pasien RSUD Muna Barat Ngamuk, Kesal Gegara Bensin Ambulance Habis

“Karena kalau sudah banyak pengguna hotspot di hapeku, bisa berat. Loading kalau over. Kasihan tamu yang mau sambung hotspot,” ulasnya.

Telkomsel dan Pemberdayaan Tour Guide Lokal Desa Lukpanenteng

Desa Lukpanenteng merupakan 1 dari 15 desa wisata terbaik di Indonesia. Di tahun 2023, Lukpanenteng mendapatkan penghargaan terbaik dari Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes-PDTT). Objek wisata yang bersih, terjaga dan terpromosikan dengan rapi membuat Lukpanenteng dan objek wisata danau kaca Paisupok secara cepat menjadi viral.

“Dari sekian destinasi wisata yang saya kunjung di Indonesia, Lukpanenteng paling minim sampah plastik. Pilihan wisata juga banyak ada Paisupok, Pantai Puganda. Saya habis berenang di Pantai Puganda, sampah plastik yang saya kumpul sedikit sekali. Semoga tetap dijaga,” ucap Moritz.

Ketgam 5: Wisata Pantai Puganda Desa Lukpanenteng juga masuk daftar wisata favorit wisatawan mancanegara.
Wisata Pantai Puganda Desa Lukpanenteng juga masuk daftar wisata favorit wisatawan mancanegara.

Ruth, salah satu warga desa setempat merasakan geliat pariwisata Desa Lukpanenteng kala Danau Paisupok menjadi buah bibir wisatawan mancanegara. Wanita ini pun seketika menjajal peruntungan sebagai tour guide lokal bagi turis asing yang berkunjung ke Desa Lukpanenteng.

Turis asal Jerman Moritz mengabadikan keindahan Danau Paisupok lewat gadget pengunjung untuk diunggah di media sosial.

Kata dia, keberadaan jaringan internet Telkomsel yang menjangkau wilayah Banggai kepulauan membuatnya mudah mempromosikan jasa sebagai pemandu wisata. Ia memanfaatkan platform Instagram sebagai media digital marketing jasa tour guide pariwisata Paisupok di Desa Lukpanenteng.

“Yang ada di sini cuma jaringan Telkomsel. Saya belajar bikin Instagram. Biasanya kan tamu tidak mau nomor hapenya diminta. Jadi saya minta Instagramnya. Promosi juga lewat instagram,” ucap Ruth.

Laporan: Siti Marlina

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x