SULTRABERITA.ID, KENDARI – Juru Bicara (Jubir) Relawan Rusman Emba, Amir Fariki angkat bicara menyusul tudingan miring Umar Bonte (UB) terkait masalah utang piutang yang menyeret nama Bupati Muna, Rusman Emba.
Sebagaimana diberitakan, Rusman Emba disomasi oleh mantan gurunya yang sempat menjabat Kepala Sekolah (Kepsek) SMA 5 Raha, La Marisuno karena diduga tak kunjung melunasi utang saat suksesi Pilkada 2015.
Atas kisruh tersebut, Amir meminta Umar Bonte alias UB tak asal bunyi di hadapan publik. Apalagi polemik utang piutang melibatkan calon petahana, Rusman Emba belum mendapat vonis resmi oleh pengadilan alias inkrach.
Amir juga menyayangkan sikap Umat Bonte yang justru tak memberi support terhadap permasalah yang kini tengah dialami Rusman Emba yang tak lain Paslon jagoan PDIP di Muna. Sebagai kader PDIP, UB semestinya tidak memperpanas situasi dan malah menjerumuskan paslon yang diusung oleh partai berlambang banteng tersebut.
“Sebagai kader, tapi tidak paham dan tidak patuh terhadap aturan dan mekanisme partai? RE itu kader yang di rekomendasikan oleh DPP PDIP untuk maju pada perhelatan pemilihan kepala daerah Muna periode 2021-2024. Rusman Emba diberi mandat langsung oleh Ketua Umum Megawati Soekarno Putri dan Sekjen Hasto Kristianto atas nama partai artinya secara mekanisme dan aturan kepartaian semua pengurus, kader dan simpatisan setahuku wajib untuk tegak lurus terhadap perintah partai bukannya malah justru ia (UB) menyebar fitnah dan kebencian terhadap sesama kader,” cetus Amir Fariki.
“Janganlah sekali-sekali membawa-bawa nama kader nasional partai besar PDIP untuk urusan kebencianmu. Kalau memang tidak mau mendukung lebih baik diam dari pada menunggu dipecat,” tegas Amir Fariki.
Sebagai lawyer, sambung Amir, UB pun semestinya tetap berpedoman pada asas hukum “praduga tak bersalah” selama masalah utang piutang disangkakan pada Rusman Emba belum memiliki kekuatan hukum tetap.
“Inikan baru dilaporkan. Belum berproses belum ada putusan pengadilan yang “inkracht”. Toh RE juga sudah menanggapi hal ini dan bahkan akan melakukan upaya hukum balik atas “dugaan” pencemaran nama baiknya karena menurut informasi yang kami dengar bahwa masalah ini kejadiannya di tahun 2015. Tapi kenapa baru dilaporkan sekarang yang notabene RE akan maju sebagai calon sehingga menurut kami ini adalah bagian dari “skenario politik” dan kami sama sekali tidak pernah takut karena memang beliau (RE) tidak bersalah,” cetusnya lagi panjang lebar. Adm