SULTRABERITA.ID, KENDARI – Sebuah kapal berpenumpang dikabarkan mati mesin setelah dihantam ombak di Perairan Malaoge Kabupaten Buton, Minggu 5 Juli 2020.
Kepala Basarnas Kendari, Arif Sofingi, menyatakan informasi itu disampaikan langsung salah seorang awak kapal naas pada Comm Centre Basarnas Kendari.
BACA JUGA :
- BMKG Peringatkan Cuaca Ekstrem Sabtu: 15 Provinsi Terancam Hujan Sangat Lebat
- Sampah Jadi Investasi, BEI Sultra Dukung Terobosan Bank Sampah FISIP UHO
- ASR: Dapur SPPG Lanud Haluoleo Suplai MBG ke 3.589 Siswa se- Ranomeeto
- Indosat Ooredoo Hutchison Rayakan Perjalanan ke-58 Tahun, Perkuat Komitmen Hadirkan AI Lebih Inklusif
- Seleksi Petugas Haji Daerah Dibuka Hari Ini, Berikut Jadwal dan Persyaratannya!
“Pada pukul 15.20 Wita Comm Centre Basarnas Kendari menerima informasi dari Bapak Guntur salah seorang penumpang kapal yang melaporkan bahwa sebuah kapal Guide DCDC mengalami mati mesin di Perairan Malaoge Kab Buton akibat hantaman ombak dan kemasukan air,” jelasnya.
Kapal tersebut diketahui memuat lima orang penumpang yakni Guntur (laki-laki), Anto (laki-laki), Azis (laki-laki), Juliono (laki-laki) dan Yuli (perempuan).
Sekitar pukul 15.30 WITA, Tim Rescue Pos SAR Wakatobi langsung meluncur ke lokasi kecelakaan.
“Jarak antara lokasi kecelakaan dengan Pos SAR Wakatobi sekitar 18 NM. Kondisi cuaca mendung,
Arah angin Timur – Tenggara,
Kecepatan angin 2 – 25 Knot, Tinggi gelombang 2,5 – 4 meter,” urainya.
Sejauh ini, belum ada kabar bagaimana kondisi penumpang termasuk kapal pasca insiden naas tersebut. Adm



