LAJUR.CO, KENDARI – Salah seorang karyawan swasta di Kecamatan Wolasi, Kabupaten Konawe Selatan lebih memilih mengakhiri hidupnya sendiri ketimbang berobat atas penyakit yang dideritanya.
Pekerja bernama MP (30) sempat mengeluh kepada kedua orang tuanya perihal apa yang ia rasakan. Keluhan ini ia sampaikan kepada ayah dan ibunya sekira pukul 07.00 WITA.
MP mengaku mengalami sakit non medis hingga membuatnya tidak sanggup melanjutkan hidup. Dirinya memutuskan gantung diri agar tidak lagi merasakan rasa sakit apapun.
Ayah ibunya kaget saat melihat anak mereka tengah tergantung di salah satu ruangan di rumahnya pada Senin (24/7/2023).
Pada saat itu, pukul 16.30 WITA kedua orang tua korban baru saja pulang usai mencari obat untuk MP. Korban ditemukan dalam posisi tergantung dengan menggunakan selang plastik bekas warna merah muda yang diikatkan pada kayu balok (kuda-kuda rumah) setinggi 2 meter.
Kata Kasat Reskrim Polresta Kendari AKP Fitrayadi, kedua orang tua korban sempat membawa MP ke puskesmas terdekat. Namun, nyawa korban diperkirakan sudah tidak ada sesaat sebelum sampai di puskesmas tujuan.
“Ayah dan Ibu korban panik dan secepatnya menurunkan korban lalu membawanya ke Puskesmas Wolasi. Diduga MP sudah meninggal dunia sebelum dibawa ke puskesmas Wolasi,” ujar AKP Fitrayadi.
Kondisi warga Dusun IV Desa Lelekaa, Kecamatan Wolasi itu tewas mengenaskan di dapur rumahnya. Ia menjulurkan lidahnya sebab posisi leher terikat. Lidahnya pun saat itu sudah berwarna hitam. Suhu tubuhnya pun sudah sangat dingin.
Orang tuanya korban kemudian membawa pulang mayat anaknya tersebut. Mereka mengikhlaskan kepergian anak lelakinya sehingga menolak apabila dilakukan autopsi terhadap korban. Red