BERITA TERKINIKESEHATANNASIONAL

Kasus Anak Rabun Jauh Terus Naik, Diprediksi Capai 50% Populasi Dunia pada 2050

×

Kasus Anak Rabun Jauh Terus Naik, Diprediksi Capai 50% Populasi Dunia pada 2050

Sebarkan artikel ini
Anak Rabun Jauh
Ilustrasi Anak Rabun Jauh . Foto : Ist

LAJUR.CO, KENDARI – Gadget adalah teknologi yang tak terhindarkan di era sekarang. Itulah kenapa anak-anak yang lahir di era ini sangat akrab dengan gadget.

Tapi tak bisa dipungkiri, berbagai kemudahan yang disuguhkan oleh gadget membawa risiko yang juga tidak sederhana.

Jika penggunaannya tidak dikontrol, gadget bisa mengganggu tumbuh kembang dan kesehatan anak dalam jangka panjang. Salah satu yang tampak nyata adalah meningkatnya rabun jauh atau minus mata pada anak.

Kasus Rabun Jauh Terus Meningkat Akibat Gadget

Menurut penelitian yang dipublikasikan di JAMA Open Network, ditemukan bahwa setiap tambahan satu jam screen time per hari bisa meningkatkan risiko rabun jauh (miopia) hingga 21%.

Semakin banyak waktu yang dihabiskan anak dengan gadget, semakin besar pula risikonya. Itulah kenapa para peneliti menyarankan agar anak-anak tidak menggunakan gadget lebih dari satu jam per hari.

Baca Juga :  Lima Kader Terbaik DDV Sultra Siap Bawa Aspirasi Daerah ke Tingkat Nasional

Temuan ini memperkuat penelitian sebelumnya yang menunjukkan peningkatan tajam kasus miopia. Jika pada tahun 1970-an hanya sekitar 25% orang yang mengalami rabun jauh, kini jumlahnya meningkat menjadi 42%, dan diprediksi akan mencapai hampir 50% populasi dunia pada tahun 2050.

Sebetulnya, bukan hanya gadget saja yang memicu rabun jauh pada anak. Faktor keturunan, gaya hidup, dan kebiasaan sehari-hari lainnya termasuk membaca dengan pencahayaan yang gelap, juga berperan besar. Tapi, tak dapat dipungkiri, gadget memang salah satu pemicu utamanya.

“Meningkatnya kebiasaan anak bermain gadget dan lebih sering berada di dalam ruangan menjadi faktor utama lonjakan kasus rabun jauh saat ini,” kata pakar kesehatan mata dari Cambridge University Hospital, Prof. Rupert Bourne, dikutip dari Parents.

Pandemi & Media Sosial Memperparah

Baca Juga :  2.285 Unit Badan Hukum Kopdes Merah Putih Terbentuk di Sultra, Pengurus Tak Digaji tapi Terima SHU

Studi yang dimuat di The Lancet tahun 2021 mengungkap, pandemi COVID-19 juga ikut memperburuk situasi. Studi di Tiongkok menemukan peningkatan miopia sebesar 10,4% pada siswa SD antara tahun 2019 dan 2020. Anak-anak terbiasa menatap layar dalam waktu lama, dan kebiasaan itu berlanjut bahkan setelah masa lockdown berakhir.

Belum lagi algoritma media sosial dan game yang dirancang untuk membuat anak betah berlama-lama di depan layar. Akibatnya, upaya orang tua untuk mengurangi screen time demi kesehatan mata anak jadi makin sulit.

Tips Agar Screen Time Lebih Aman

  1. Atur Jarak dan Durasi Penggunaan Gadget

Jaga jarak gadget dari mata anak: idealnya sekitar 50–70 cm.

Terapkan aturan 20/20/20: setiap 20 menit melihat layar, ajak anak melihat objek sejauh 6 meter selama 20 detik.

Baca Juga :  Pemerintah Tetapkan Tarif Listrik Terbaru, Berlaku Juli-September 2025

Gunakan kontrol orang tua, dan jadilah contoh dengan membatasi screen time Anda sendiri.

  1. Ajak Anak Lebih Sering ke Luar Ruangan

Penelitian menunjukkan bahwa bermain di luar saat siang hari dapat mencegah atau menunda munculnya rabun jauh. Mata anak perlu dilatih untuk melihat objek yang jauh — sesuatu yang jarang terjadi saat mereka fokus pada layar gadget.

Laporan National Academies of Sciences tahun 2024 menyebutkan bahwa waktu di luar ruangan secara konsisten terbukti membantu mencegah miopia, terutama di usia dini.

  1. Rutin Periksa Mata Anak

Pemeriksaan mata penting dilakukan, bahkan sebelum anak menunjukkan gejala. Rabun jauh bisa ditangani dengan kacamata atau lensa kontak, dan semakin dini terdeteksi, semakin baik penanganannya. Adm

Sumber : Kumparan.com

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x