LAJUR.CO, KENDARI – Minum kopi memang bisa membantu kita lebih fokus dan merasa segar untuk menjalani aktivitas. Namun, terlalu banyak kafein juga tidak baik.
National Institute of Mental Health bahkan menyarankan orang-orang yang memiliki kecemasan untuk menghindari kopi.
Alasannya, terlalu banyak minum kopi dapat memperburuk efek kecemasan.
Tak hanya itu, dilansir Kompas.com, beberapa gejala ringan yang mungkin muncul akibat terlalu banyak minum kopi di antaranya berkeringat, mual, muntah, diare, dan cemas.
Kita juga mungkin mengalami sakit kepala, insomnia, jantung berdebar, mudah marah, buang air kecil terlalu banyak, atau otot tremor. Gejala ini biasanya bagi orang yang sudah terbiasa meminum banyak kopi.
Lalu, bagaimana mengetahui kita sudah terlalu banyak minum kopi?
Melansir the Healthy, berikut tanda terlalu banyak minum kopi yang perlu kita perhatikan:
- Sakit perut
Gejala sakit perut mungkin kerap kita hubungkan dengan kondisi seperti keracunan makanan atau kram menstruasi. Faktanya, terlaku banyak minum kopi juga bisa memunculkan gejala ini.
Pada tahun 2017, para ilmuwan Eropa menemukan bahwa senyawa tertentu dalam kopi dapat merangsang sekresi asam lambung oleh sel-sel perut.
Jika menduga kopi adalah penyebab sakit perut yang kita alami, minum obat yang dijual bebas dapat membantu menetralkan asam di perut untuk jangka pendek.
Namun, untuk jangka panjang, pertimbangkan untuk mengubah kebiasaan minum kopi.
- Jantung berdebar
Jantung berdebar juga bisa disebabkan terlalu banyak konsumsi kopi dan kafein yang terlalu banyak, meskipun kondisi ini juga bisa disebabkan karena terlalu banyak konsumsi alkohol atau nikotin.
Dalam beberapa kasus, jantung berdebar bahkan dapat menyebabkan pusing dan bahkan pingsan.
Menurut sebuah penelitian tahun 2017 di jurnal Frontiers in Psychiatry, 94 persen dokter merekomendasikan pasien yang mengalami gejala ini untuk berhenti mengonsumsi kafein.
- Diare
Kebanyakan orang tahu bahwa kopi bisa membantu melancarkan buang air besar (BAB) karena sifat pencaharnya.
Namun, menurut International Foundation for Gastrointestinal Disorders, seseorang mungkin dapat mengalami diare jika mengonsumsi terlalu banyak kopi, misalnya lebih dari tiga gelas sehari.
Setiap orang punya kemampuan toleransi kafein yang berbeda. Namun, jika merasakan rutinitas BAB menjadi tak terkendali, dianjurkan untuk mengurangi konsumsi kafein dan memeriksakan diri ke dokter jika diperlukan.
- Susah tidur
Insomnia bisa menjadi pertanda bahwa kita terlalu banyak minum kopi.
Bahkan, jika biasanya kebiasaan minum kopi tak memengaruhi rutinitas kita, minuman ini tetap masih bisa merusak siklus tidur kita.
Menurut American Academy of Sleep Medicine, waktu paruh kopi adalah lima jam. Artinya, perlu beberapa jam agar stimulan dalam kopi benar-benar meninggalkan sistem di tubuh kita.
Kondisi ini dapat membuat kita terbangun di malam hari dan mengurangi waktu tidur secara keseluruhan.
Untuk mengatasi masalah ini, cobalah untuk meminum cangkir kopi terakhir paling lambat di sore hari.
- Gelisah
Kopi dapat membantu kita lebih waspada. Namun, terkadang perasaan itu malah membuat kita merasa gelisah.
Kafein dapat mempercepat sistem saraf pusat dan menyebabkan kita merasa gelisah.
Untuk menghindari gejala ini, cobalah untuk mengurangi konsumsi kopi harian.
- Sakit kepala
Menurut sebuah penelitian di The Journal of Headache and Pain, kafein dalam jumlah sedang dapat membantu meredakan sakit kepala dan membantu obat pereda nyeri bekerja lebih baik.
Itulah mengapa, kita kerap menemukan kafein di daftar bahan obat sakit kepala yang dijual bebas.
Namun, minum kopi terlalu banyak untuk waktu yang lama, yakni sekitar 500 miligram atau lima cangkir kopi, dapat memicu gejala penarikan kafein.
Menurut peneliti Johns Hopkins, gejala penarikan tersebut termasuk sakit kepala dan kelelahan.
Jika mengalami gejala ini, cobalah mengurangi asupan kafein secara perlahan termasuk melihat kembali semua sumber kafein yang mungkin kita konsumsi, seperti obat sakit kepala, teh, soda, dan minuman energi. Adm
Sumber : Kompas.com