LAJUR.CO, KENDARI – Siapa yang tidak mengenal hotel legendaris dari Bumi Anoa yang bernama Hotel Aden. Berdiri sekitar tahun 90an, hotel tersebut sempat menjadi primadona yang termewah dan termegah di masanya.
Bangunan Hotel Aden pun berada di jalur elite Kota Lulo. Nyaris tak ada hotel lain yang menyainginya. Di eranya, Hotel Aden menjadi hotel pertama di Kendari yang dilengkapi fasilitas transportasi vertikal atau dikenal lift.
Hotel uzur ini diketahui milik Almarhum H. Husein. Dalam perjalanan, Hotel Aden sempat tak terurus. Masuknya hotel berbintang di Kota Kendari kian menenggelamkan nama hotel legendaris tersebut.
Kekinian Hotel Aden dikabarkan telah diwakafkan kepada Ustaz Dani Sofyan. Pada spanduk yang dibentangkan di depan bangunan tertulis informasi jika hotel itu sedang dialihfungsikan menjadi masjid setelah berhenti beroperasi selama kurang lebih 8 tahun.
“Putra pertama Pak Haji Husein, yakni Pak Najib, beliau berinisiatif untuk kembali memakmurkan hotel ini. Kalau dulu hanya sebatas Ramadan, sekarang diniatkan untuk difungsikan sebagai masjid sehingga manfaatnya bisa lebih luas,” ujar Ust. Dani Sofyan selaku pengelola, Kamis (28/10/22).
Selain sebagai tempat beribadah, hotel tersebut juga akan menjadi tempat bagi para santri menimba ilmu Quran. Ya, masjid itu akan digunakan untuk program hafalan ayat suci bagi umat Islam.
Para santrinya rerata merupakan pemuda milenial Kendari dengan kisaran umur 15 tahun ke atas.
“Kita bidik anak-anak milenial karena di Kendari banyak pesantren dari lulusan SD. Kalau ini anak anak muda, daripada mereka nongkrong yang tidak jelas,” sambungnya.
Proses pembangunan masjid yang baru terlaksana sejak minggu kemarin menarik tanggapan positif dari masyarakat hingga pejabat sekitar seperti lurah, camat, RT dan RW.
“Antusiasme tinggi karena mereka katakan bahwa dulunya mereka salat tarawih di sini. Kita minta dulu kepada Haji Husein supaya dijadikan masjid. Mungkin ini bisa jadi bagian daripada doa warga di sini. Karena kita lihat di sini tidak ada masjid di pinggir jalan,” tuturnya.
Seperti pantauan jurnalis Lajur.co, banyak sekali bangunan dan kedai makanan maupun minuman berdiri di dekat Hotel Aden. Ada pula pusat kuliner yang berjajar persis di depan hotel. Tempat ini pun ramai menjadi lokasi nongkrong anak muda. Hadirnya Masjid An-Nur yang dulunya adalah Hotel Aden tentu memberi kemudahan bagi mereka yang hendak melaksanakan ibadah lima waktu.
“Kami dari pengurus mendapatkan amanah, sebelumnya kita 10 tahun mengelola masjid di wilayah Kadia. Ada pengalaman kita lanjutkan ke sini, maka harapannya adalah bagaimana warga bisa memaksimalkan fungsi masjid dengan memakmurkannya dengan ibadah, bukan hanya sebatas salat sebagaimana di jaman nabi,” tutupnya.
LAPORAN : NISA ANDRIANI