LAJUR.CO, KENDARI – Brand fashion lokal asal Sulawesi Tenggara (Sultra), JimiValle, ikut meramaikan pameran dalam rangka Seleksi Tilawatil Quran dan Hadis (STQH) Nasional ke-28 tahun 2025 di Kota Kendari.
Brand yang digawangi oleh mahasiswa Universitas Halu Oleo (UHO) ini menjadi salah satu daya tarik pengunjung di area pameran, berkat koleksi busananya yang mengusung nilai-nilai kearifan lokal Sultra.
Selain itu, Brand Jimivalle juga perna terpilih sebagai wakil Kampus Hijau dalam program Startup Ecosystem Exposure Indonesia 2025, yang diselenggarakan 5 hingga 12 Januari 2025 di Jakarta dan Bandung bekerja sama dengan National University of Singapore (NUS) dan Yayasan Tarumanagara.
Owner Jimivalle, Muhammad Rafli Miyskaturizky, mengatakan bahwa ajang STQH memberikan dampak positif bagi para pelaku UMKM di Bumi Anoa.
“Secara umum, STQH ini sangat bermanfaat karena bisa menumbuhkan perekonomian daerah, apalagi kali ini Sultra terpilih sebagai tuan rumah. Ini kesempatan besar bagi pelaku usaha lokal untuk mempromosikan produk mereka,” ucap Muhammad Rafli Miyskaturizky, Rabu (15/10/2025).
Di stan STQH, Jimivalle menampilkan koleksi fashion yang mengangkat identitas lokal. Rafli menjelaskan bahwa produk unggulan meliputi kaos basic, oversize, dan jersey running, dengan motif khas seperti Patung Naga Kamali, Benteng Keraton Buton, Masjid Al-Alam, dan motif Kalula daun kelapa sebagai identitas daerah Bumi Haluoleo.
Harga produk ditetapkan cukup kompetitif mulai dari kaos basic sekitar Rp130.000, kaos oversize Rp150.000, dan jersey running seharga Rp170.000.
“Yang paling best seller sejauh ini, kita ada di jersey karna cocok dipakai buat lari dan juga buat nongkrong,” kata Muhammad Rafli Miyskaturizky.
Rafli mengungkapkan antusiasme pengunjung terhadap produk lokal cukup tinggi, terutama di hari pembukaan.
Bahkan, omzet penjualan Jimivalle selama empat hari pertama mencapai Rp1 hingga 1,5 juta, melebihi ekspektasi awal.
“Antusias sangat besar dari masyarakat lokal dan respon mereka lumayan bagus, dengan adanya STQH ini produk kami lebih di kenal dan masyarakat juga bisa tau tentang apa yang kita jualkan,” ujar Muhammad Rafli Miyskaturizky.
Rafli berharap keikutsertaannya di STQH dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda Sultra untuk ikut berinovasi dan mencintai produk lokal.
“Harapan saya, semoga kegiatan seperti STQH ini terus diadakan karena sangat berdampak bagi perekonomian lokal. Dan semoga brand JimiValle semakin dikenal masyarakat, bukan hanya di Sultra tapi juga di seluruh Indonesia,” kata Muhammad Rafli Miyskaturizky.
Laporan : Ika Astuti