LAJUR.CO, KENDARI – Trend buket bunga membuka ide bisnis baru bagi kalangan anak muda. Salah satunya adalah Sanufia. Mahasiswi Jurusan Pendidikan Ekonomi Universitas Halu Oleo (UHO) ini terjun di bisnis bunga rangkai estetik setelah melihat trend buket bunga berseliweran.
Bermodal hobi dan keterampilan otodidak, Sanufia memberanikan diri membuka usaha buket bunga bernama Uciflorist tahun 2021. Tokonya ini beralamat di Jalan Latsitarda dekat SMP 10 Kendari.
“Lihat orang habis sidang ada berfoto pake buket, kebetulan suka sama bunga. Coba coba cari tau bahan dan cara bikinnya, setelah dicoba terus, akhirnya dapat hasil yang bagus dan layak jual. Coba-coba post di marketplace Facebook, ternyata banyak yang minat. Alhamdulillah masih bertahan sampai hari ini” kata Sanufia, Jumat (13/10/2023)
Ia mempromosikan usaha buket bunga tersebut melalui platform Instagram dengan nama @uciflorist_kendari dan marketplace Facebook. Ia juga kadang memakai jasa endorse untuk memperluas jangkauan promosi ke customer.
Meski kini sudah memiliki pelanggan cukup banyak, Sanufia mengatakan banyak pengalaman pelik dilalui saat pertama kali merintis usaha usaha banyak. Dengan modal yang sangat minim ia harus pintar membagi waktu dengan jadwal kuliah kala banyak orderan buket masuk
“Harus bagi waktu sambil kuliah dan berjualan. Modal pertama itu hanya seratus ribu rupiah saja,” kenang Sanufia.
Modal awal Rp100 ribu tersebut disisihkan dari uang jajan. Ia kemudian mulai membeli beberapa pernak pernik dan peralatan merangkai bunga artificial.
Perlahan bisnisnya mulai membuahkan hasil. Orderan demi orderan buket bunga ia terima. “Paling laris itu buket bunga dan snack. Kalau sekarang buket bunga dan buket wisuda,” katanya.
Sanufia pun mesti pintar membagi waktu antara kewajiban kuliah dan usaha sampingannya tersebut.
“Karena masih aktif jadi agak susah bagi waktu, terlebih lagi kalau ada orderan banyak masuk dan kebetulan tugas juga lagi banyak-banyaknya. Karena waktunya juga banyak terbagi-bagi akhirnya untuk bikin konten foto/video untuk menaikkan viewers juga tidak sempat dan jarang sekali dilakukan,” lanjut Sanufia.
Harga buket yang ia jual bervariasi, tergantung dari pilihan jenis yang diinginkan konsumen. Satu buket dibanderol mulai dari harga Rp35.000 sampai ratusan ribu. Untuk jenis buket jumbo termahal dikisaran harga Rp.210.000.
Pesanan buket bunga yang ia terima tak menentu. “Kadang seratus ribu. Pernah juga sampai 700 ribu,” katanya.
Dari hasil jualan buket itu, Sanufia bersyukur kini punya uang saku tambahan. Lumayan cukup untuk biaya hidup seorang mahasiswa.
Laporan: Ika Astuti