LAJUR.CO, KENDARI – Maraknya aksi peredaran narkoba di Kota Kendari ditanggapi serius oleh Kepala Satuan Bimbingan Masyarakat (Binmas) Kepolisian Resort (Polresta) Kota Kendari.
Penyuluhan dan sosialisasi kemanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) digelar di beberapa sekolah yang berada di wilayah hukum Polresta Kendari, Kamis (13/10/2022).
Dua sekolah yang menjadi sasaran penyuluhan bahaya narkoba yakni SMPN 29 Konawe Selatan dan Sekolah Menengah Atas 14 Konawe Selatan.
Dalam agenda penyuluhan sekaligus silaturahmi itu turut hadir Camat Ranomeeto Barat, Kepala Sekolah SMAN 14 Konsel beserta jajarannya, Kepala Sekolah SMPN 29 Konsel, Bhabin Kamtibmas Desa Abeko, Lameuru dan Opaasi serta siswa-siswi kedua sekolah tersebut.
Kasat Binmas Polresta Kendari AKP Yusuf Muluk Tawang mengatakan, sekolah dipilih sebagai lokasi sosialisasi karena generasi muda rawan tergiur dengan imbalan hasil pengedar obat terlarang itu.
“Tujuannya menyampaikan kepada para seluruh siswa termasuk para guru akan pentingnya Kamtibmas. Tanggung jawab Kamtibmas berada di kepolisian, namun akan terwujud bila kita bersama-sama dengan masyarakat,” ujar AKP Yusuf kepada Lajur.co, Jumat (14/10/2022).
Sebagaimana diketahui, sepanjang periode Januari hingga Oktober 2022 Polresta Kendari mencatat telah menangani sebanyak 115 kasus narkoba.
Untuk itu generasi muda yang masih berada di bangku sekolah, lanjut AKP Yusuf perlu diberikan langkah antisipasi agar mereka dapat terhindar dari bahaya atau resiko kerawanan Kamtibmas.
Dalam penyuluhan ditekankan agar para peserta didik maupun masyarakat agar melaporkan kepada pihak berwajib, jika ada indikasi ditemukan adanya peredaran narkotika.
“Saya katakan sama anak-anak, Narkoba No, Prestasi Yes. Kalau ada yang mengajak secara tegas tolak, kalau perlu informasikan ke kami nanti kami yang memberantas pelaku narkoba,” tambahnya.
Tindakan pemberantasan tersebut dikatakan AKP Yusuf Muluk agar pertumbuhan generasi bangsa tidak rusak hanya karena satu pelaku pengedar atau pengguna narkoba baik jenis sabu dan lainnya.
“Jangan sampai hanya karena satu orang merusak seribu generasi bangsa. Kalau tidak dicegah dari sekarang, akan berdampak pada generasi berikutnya,” tutupnya.
Selain itu, ada juga materi Kamtibmas yang lain ikut disosialisasikan yakni pentingnya wawasan kebangsaan, bahaya minuman keras, toleransi beragama, dan kenakalan remaja. Red