ADVETORIALBERITA TERKINIHEADLINE

Melirik Klinik Ecobrick Lestari DLH Sultra, Jadi Ruang Edukasi Daur Ulang Sampah Plastik

×

Melirik Klinik Ecobrick Lestari DLH Sultra, Jadi Ruang Edukasi Daur Ulang Sampah Plastik

Sebarkan artikel ini

LAJUR.CO, KENDARI – Penanganan sampah plastik hingga kini masih menjadi fokus utama perhatian pemerintah dalam upaya pelestarian lingkungan. Tingginya aktivitas manusia yang tinggi berkontribusi besar terhadap tren peningkatan jumlah produksi sampah plastik.

Di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), sampah plastik menempati urutan kedua dari volume sebaran sampah tertinggi di Sultra pada tahun 2023 dengan total persentase 15,5 persen. Sementara, limbah sisa makanan mendominasi di posisi puncak timbulan sampah dengan angka mencapai 34,4 persen.

Klinik Ecobrick Lestari DLH Sultra.

Keseluruhan limbah tersebut bersumber dari limbah rumah tangga, aktifitas di pasar tradisional, fasilitas publik, pusat perbelanjaan, dan perkantoran. Berbeda dengan limbah sisa makanan yang lebih mudah terurai, sampah plastik butuh penanganan ekstra lantaran sifatnya yang sulit terurai oleh tanah. Polusi sampah plastik, terutama jenis mikroplastik bahkan berdampak serius terhadap kerusakan ekosistem laut.

Mengatasi masalah sampah plastik yang semakin mengkhawatirkan, berbagai inovasi dan strategi mulai diadopsi. Salah satu yang telah dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sulawesi adalah membangun Klinik Ecobrick Lestari.

Kepala DLH Sultra DR Andi Makkawaru melalui KTU UPTD Persampahan Hamrillah mengatakan, Klinik Ecobrick Lestari yang berdiri sejak tahun 2022 menjadi ruang edukasi dan praktik daur ulang sampah plastik lewat pembuatan ecobrick. Ecobrick dinilai sebagai solusi inovatif yang murah meriah dan ramah lingkungan untuk untuk mengurangi limbah plastik.

Klinik Ecobrick Lestari DLH Sultra memamerkan aneka ecobrick termasuk produk furniture berbahan baku ecobrick seperti meja dan kursi.

Baca Juga :  Maxim Luncurkan Layanan Transportasi Online Terjangkau di Wangi-wangi

“Klinik ini pertama ada sejak tahun 2022. Waktu itu ada inisiatif untuk buat proyek perubahan tentang sampah. Kita akhirnya memilih ecobrick. Selain mudah, manfaatnya juga bisa terlihat langsung, kita juga bisa melibatkan berbagai kalangan untuk membuat ecobrick,” ulas Hamrillah.

Ecobrick tidak hanya mengurangi volume polusi plastik, tetapi juga memberikan alternatif ide pengelolaan sampah yang ramah lingkungan. Hal ini bisa menjadi langkah awal menuju ekonomi sirkular.

Kekinian, Klinik Ecobrick Lestari DLH Sultra berkembang dengan sangat baik. Bahkan klinik yang dibangun berdampingan dengan kantor DLH Sultra telah menggaet minat pengunjung dari kalangan mahasiswa, pelaku ekonomi sirkular hingga dilirik oleh Bank Indonesia untuk pengenalan praktik pengelolaan sampah ramah lingkungan dengan metode Ecobrick digagas DLH Sultra kepada kalangan GenBI Sultra.

“Klinik Ecobrick Lestari kami sangat terbuka untuk umum. Kita sudah menerima banyak kunjungan belajar dari mahasiswa, bank sampah Kolaka, Kolaka Utara dan Muna Barat . Di BI Sultra, kami diikutsertakan untuk mengedukasi generasi muda tentang ecobrick. Kita mengisi materi edukasi ecobrick dari keberhasilan praktik di Klinik Ecobrick Lestari,” jelas Hamrillah.

Kampanye Masif Ecobrick Mendukung Zero Waste

Ecobrick merupakan botol plastik yang diisi dengan limbah anorganik atau plastik sampai memadat sehingga bisa digunakan sebagai batu bata dalam mendirikan bangunan atau bahan baku pembuatan produk furniture. Dilihat dari asal katanya, ecobrick terdiri dari kata ‘eco’ yang berarti lingkungan dan ‘brick’ artinya bata. Jika digabung maka artinya adalah bata yang ramah lingkungan.

Baca Juga :  DLH Sultra Gelar Coaching Clinic Integrasi Dokumen KLHS Kabupaten dan Kota se-Sultra

Ecobrick menjadi solusi pengelolaan limbah padat tanpa biaya dan dapat dimanfaatkan setiap individu, rumah tangga, sekolah, maupun masyarakat secara umum. Hasil daur ulang ini juga bisa bernilai ekonomi yang tinggi jika dimanfaatkan untuk kerajinan. Ecobrick menjadi solusi pengelolaan limbah padat tanpa biaya dan dapat dimanfaatkan setiap individu, rumah tangga, sekolah, maupun masyarakat secara umum. Hasil daur ulang ini juga bisa bernilai ekonomi yang tinggi jika dimanfaatkan untuk kerajinan.

KTU UPTD Persampahan DLH Sultra Hamrillah membawakan materi tentang ecobrick ke generasi muda yang tergabung dalam komunitas GenBi di Kantor BI Sultra.

Hamrillah mengatakan, belum lama ini pihaknya berkesempatan memberi edukasi ke nelayan pesisir di Teluk Kendari tentang praktik pembuatan ecobrick. diantaranya berhasil membuat kreasi kursi berbahan baku ecobrick.

“Hasilnya mereka langsung jual. Dan nelayan itu dapat duit dari jual produk furniture kreasi mereka dari ecobrick,” sambungnya.

Edukasi masif penanganan sampah plastik lewat praktik ecobrick di Klinik Ecobrick Lestari diharapkan bisa sedikit mengerem tingkat polusi plastik. Selain edukasi langsung, kampanye ecobrick oleh DLH Sultra memanfaatkan platform digital seperti via tiktok atau facebook untuk menjangkau lebih banyak audiens.

Saat HUT Sultra di Kabupaten Kolaka Timur, sejumlah produk furniture berbahan ecobrick dipamerkan oleh DLH Sultra. Ketua Dharma Wanita DLH Sultra Dety Erlinda Makkawaru memberi dukungan penuh terhadap kampanye pengurangan sampah plastik lewat program ecobrick.

Baca Juga :  Damkar Tangkap Ular di Rumah Warga Kelurahan Bonggoeya, Satu Ekor Kabur
Ketua DWP DLH Sultra Dety Erlinda Makkawaru mengenalkan ecobrick saat Pameran HUT Sultra di Koltim.
Produk meja berbahan baku ecobrick dipamerkan DLH Sultra saat pameran HUT Sultra di Koltim.

Dengan semakin banyaknya dukungan dari masyarakat dan pemerintah, kata Hamrullah, kedepan penggunaan ecobrick dapat terus meluas, memberikan dampak positif yang signifikan terhadap pengurangan sampah plastik dan pelestarian lingkungan.

“Penggunaan plastik dalam kehidupan tidak bisa begitu saja dihilangkan. Kita hanya bisa perlahan mengurangi ketergantungan terhadap plastik, melakukan inovasi daur ulang, mulai belajar memilah. Pesan kami, please be aware with your plastic. Kita tidak bisa lepas plastik, tapi yang pasti kita bisa bijak menggunakan plastik,” ucap Hamrilah.

Terpisah, Kepala DLH Sultra Andi Makkawaru menyebut pengelolaan sampah lewat ecobrick diharapkan bisa turut mengurangi volume timbulan sampah di Sultra yang sebagian besar berakhir di TPA (Tempat Pembuangan Akhir) maupun TPS (Tempat Pembuangan Sementara).

Ia menyebut, DLH Sultra punya PR untuk mengurangi ini kalkulasi timbulan sampah di Sultra yang kini rerata mencapai 230.244 ton per tahun.

Data DLH Sultra, keberhasilan pengurangan dan penanganan sampah baru berkisar pada angka 13,82 persen dan 56,9 persen ton per tahunnya atau secara akumulasi mencapai 69,92 persen per tahun.

Selain ecobrick, DLH Sultra telah mengeluarkan berbagai kebijakan ‘Zero Waste’ untuk program penanganan polusi sampah plastik seperti program sedekah sampah plastik, kemitraan bank sampah dan dukungan regulasi pengurangan penggunaan kantong plastik di super market atau swalayan. Kerjasama lintas sektor juga digalakkan agar program zero waste dapat berjalan maksimal sesuai target. Adm

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x