LAJUR.CO, KENDARI – Kelompok Studi Pasar Modal (KSPM) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Halu Oleo (UHO) kembali menunjukkan perannya sebagai motor inovasi mahasiswa dengan menghadirkan konsep pengelolaan sampah yang terintegrasi dengan edukasi investasi.
Inisiatif ini diperkenalkan dalam Seminar Envipreneur yang dirangkaikan dengan Launching Bank Sampah FISIP, yang berlangsung di Aula Bahtiar FISIP UHO, (20/11/2025).
Ketua KSPM FISIP UHO, Dwi Ramadani Putri, menjelaskan peluncuran bank sampah ini merupakan langkah awal untuk mengedukasi mahasiswa agar peduli terhadap lingkungan sekaligus memahami nilai ekonomis dari sampah.

“Tujuannya memberikan edukasi lebih dalam kepada mahasiswa tentang bagaimana mengelola lingkungan dan sampah, sehingga sampah dapat diolah menjadi sesuatu yang bernilai, sesuai tema kami yakni mengubah sampah menjadi uang,” ucap Dwi Ramadani Putri.
Dwi menuturkan bahwa sistem pengelolaan sampah yang sedang disiapkan, nantinya memungkinkan hasil pemilahan sampah dijual kepada NGO mitra dan keuntungan dari penjualan itu akan diinvestasikan melalui galeri investasi yang dikelola FISIP.
Sekretaris Galeri Investasi FISIP UHO, Muh. Husriadi, menilai inovasi penggabungan pengelolaan sampah dan investasi ini merupakan terobosan baru di Bumi Anoa.
Menurutnya, konsep mengelola sampah sekaligus berinvestasi merupakan kombinasi yang tepat untuk mengubah pola pikir mahasiswa dan masyarakat.
“Saya ingin mengubah mindset bahwa investasi itu harus bermodal besar. Melalui sampah pun kita bisa mulai berinvestasi. Ini ide baru yang Alhamdulillah didukung OJK, Bursa Efek Indonesia, NGO, hingga Dinas Lingkungan Hidup,” tutur Muh. Husriadi.
Husriadi jugamenjelaskan bahwa selama ini pengelolaan sampah oleh masyarakat bersifat jangka pendek dimana jualan sampah, dapat uang, lalu habis dipakai. Melalui sistem ini, sebagian keuntungan akan dialokasikan untuk investasi jangka panjang.
“Supaya ada nilai tambah jangka panjang, hasil penjualan sampah sekiam persen bisa di investasikan di saham atau reksadana,” ungkap Muh. Husriadi.
Dekan FISIP UHO, Prof. Eka Suaib, menyambut baik gagasan tersebut dan menyebutnya sebagai bentuk komitmen fakultas dalam isu keberlanjutan.
“Bank sampah adalah bagian dari upaya FISIP mendorong kepedulian mahasiswa terhadap isu-isu lingkungan. Selama ini FISIP juga ada program green metric seperti tempat daur ulang air limba, pengololahan kompos. Saat ini dengan didirikanya bank sampah itu sebetulnya mendorong agar mahasiswa dapat punya keperluan yang tinggi terhadap lingkungan hidup,” kata Prof. Eka Suaib.
Ia menegaskan bahwa program tersebut juga mendukung visi nasional Kampus Berdampak dengan memperluas kolaborasi ke kampung-kampung binaan NGO dan DLH.
“Saya kira mahasiswa harus tetap dapat konseren pada isu-isu tentang lingkungan hidup, karena ini sebetulnya bagian dari kepedulian mahasiswa terhadap isu-isu lingkungan hidup,” ujar Prof. Eka Suaib.
Laporan : Ika Astuti




