LAJUR.CO, KENDARI – Operasional pengembangan project nikel milik PT Vale Indonesia (PT Vale) bersama Zhejiang Huayou Cobalt Co., Ltd (Huayou) di Blok Pomalaa Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara (Sultra) resmi dimulai. Proyek tersebut akan beroperasi di bawah naungan PT Kolaka Nickel Indonesia (KNI) dan ditargetkan proses mekaniknya selesai pada akhir tahun 2025.
Resminya operasional proyek nikel di blok Pomalaa ditandai dengan adanya peletakan batu pertama atau Ground Breaking, Minggu (27/11/2022), yang dihadiri langsung oleh Kementerian Kemaritiman dan Investasi RI Luhut Binsar Panjaitan didampingi pemerintah daerah setempat.
CEO PT Vale Mr. Eduardo Bartolomeo, Direktur PT Vale Indonesia Febriany Eddy, Chairman Huayou Zhejiang Cobalt Company Chen, Gubernur Sultra Ali Mazi, Bupati Kolaka Ahmad Safei, Direktur Jendral Mineral dan Batubara Ir. Ridwan Djamaluddin, dan Pangdam XIV/Hasanuddin Mayjen TNI Dr. Totok Imam Santoso turut mendampingi Menteri Luhut di momen bersejarah bagi perusahaan tambang nikel tersebut.
Ali Mazi mengapresiasi upaya PT Vale mewujudkan pengembangan produksi tambang nikel di Pomalaa. Bentuk apresiasinya berupa dukungan kepada perusahaan dalam memperoleh proyek investasi serta penyelesaian izin berkaitan dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL).
“Kami mendukung bisnis hilir PT Vale sesuai dengan program pemerintah. Apalagi menggunakan teknologi HPAL, teknologi rendah karbon sesuai dengan program pemerintah untuk mengurangi emisi karbon. Karena PT Vale ini sudah berusaha sana-sini dan Huayou Zhejiang Cobalt Company datang memberikan kesejahteraan bagi masyarakat Sultra. Oleh karena itu kita harus menjaga keamanan agar kondusif dan memberikan orang-orang untuk berinvestasi,” pungkas Ali Mazi.
Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan, proyek PT Vale harus terus berlanjut. Dimana proyek hilirisasi yang dikembangkan dapat membangun ekosistem untuk penyediaan baterai litium. Luhut menekankan pula bahwa aktivitas produksi dari proyek yang baru dimulai tidak boleh terlambat hanya karena prosedur. Dengan hadirnya pemerintah melalui kementerian kemaritiman dan investasi diharapkan segala prosedur perizinan dapat diselesaikan sesuai aturan sesegera mungkin.
Presiden Direktur PT Vale Indonesia Febriany Eddy berterima kasih kepada pemerintah daerah dan masyarakat Kolaka atas bantuan dan dukungannya terhadap upaya percepatan hilirisasi nikel di Indonesia. Dijelaskan Febriany bahwa proyek ini sangat penting bagi agenda pertumbuhan PT Vale dan menandai babak baru dalam perjalanan kontribusinya selama 54 tahun untuk Indonesia.
“Hari ini adalah hari yang bersejarah, bukan hanya PT Vale tapi juga untuk Indonesia dan dunia. Komitmen kami untuk menghindari penggunaan batu bara untuk pembangkit listrik merupakan bukti nyata komitmen PT Vale untuk memperluas operasi secara bertanggungjawab dan berkelanjutan untuk manfaat sosial-ekonomi lokal dan pemangku kepentingan nasional jauh ke depan,” ujarnya.
LAPORAN : FITRIANI
EDITOR : JENI