SULTRABERITA.ID, KENDARI – Kepala Dinas ( Kadis) Cipta Karya Bina Konstruksi Tata Ruang Sulawesi Tenggara (Sultra), Pahri Yamsul, terpilih kembali memimpin Persatuan Baseball dan Softball Seluruh Indonesia (Perbasasi) Sultra pada ajang Musyawarah Provinsi (Musprov) Pengurus Provinsi (Pengprov) Perbasasi digelar Rabu, 15 Juli 2020.
Praktis, lima periode Pahri dipercaya menahkodai organisasi olahraga tersebut. Pahri terpilih secara aklamasi dalam Musyawarah Provinsi (Musprov) Pengurus Provinsi (Pengprov) Perbasasi Sultra tahun 2020.
Ketua Panitia Musprov Perbasasi Sultra, Muhamad Yasin, mengatakan Pahri Yamsul selanjutnya akan memimpin Perbasasi Sultra periode 2020-2024.
“Kemarin kita juga buka ruang bagi yang mau mencalon ketua, tetapi tidak ada yang mau mendaftar karena memang baik interen maupun lainnya mengakui di kepemimpinan Pak Pahri ini perkembangan softball Sultra sangat luar biasa. Beliau masih dibutuhkan untuk membina softball Sultra,” terangnya, Kamis 16 Juli 2020.
Mendapat kepercayaan penuh di periode kelima, Pahri Yamsul menyatakan kesiapan mendorong kemajuan cabang olahraga softball di Sultra.
Terutama jelang menghadapi Pekan Olaraga Nasional (PON) XX di Papua, dirinya akan fokus melakukan pembinaan atlet sehingga mampu menorehkan prestasi di kancah nasional dan membawa harum nama Sultra.
“Saya berharap dengan kepengurusan yang baru ini akan bisa meningkatkan pembinaan olahraga Softball di Sultra. Jadi saya inginkan peran aktif dari seluruh insan softball untuk menyukseskan ini,” jelasnya.
Pasca terpilih, hal pertama yang dilakukan Pahri adalah melakukan refresh struktur kepengurusan Perbasasi Sultra periode 2020-2024. Dengan begitu, organisasi olahraga di bawah KONI tersebut bisa bekerja maksimal mematangkan persiapan menuju PON XX di Papua.
“Kita target atlet putra bisa mempertahankan medali emas. Untuk putri minimal bisa meraih medali di event olah raga akbar itu,” ungkap Pahri Yamsul.
Penundaan PON akibat pandemi Corona oleh Pahri dinilai positif karena memberi kesempatan atlet Sultra mengasah skill lebih dalam.
“Memang mempengaruhi jadwal latihan para atlet. Terlambat hingga enam bulan lama. Tapi kita yakin bisa memaksimalkan perolehan medali di PON. Apalagi jeda latihan lebih panjang,” pungkasnya. Adm