BERITA TERKINIDAERAHHEADLINENASIONAL

Olahan Sederhana Daun Kelor Ala Masyarakat Sultra;  Jadi Sayur Bening “Katembe” yang Kaya Nutrisi

×

Olahan Sederhana Daun Kelor Ala Masyarakat Sultra;  Jadi Sayur Bening “Katembe” yang Kaya Nutrisi

Sebarkan artikel ini
Sayur Kelor. Foto : Instagram @kedai_ratualam

LAJUR.CO, KENDARI – Tanaman Kelor sangat populer di kalangan masyarakat Sulawesi Tenggara (Sultra). Tumbuhan dengan nama latin Moringa Olifera ini menjadi salah satu bahan sajian sayuran yang kaya nutrisi. Termasuk di tengah kehidupan etnis Muna, kelor hampir setiap hari dijumpai di meja makan.

Hal itu karena cara pengolahan daun kelor cukup mudah dan sederhana. Sajian kuliner yang dikenal dengan sayur bening atau Katembe dalam bahasa lokal tidak lepas dari keberadaan daun kelor. Kandungan nutrisi dan gizi lainnya pada daun kelor cukup berperan dalam tradisi kuliner setempat.

Sejak beberapa tahun silam, daun kelor dijadikan sebagai salah satu bahan pembuatan sayur bening. Keberadaan masakan berbahan daun kelor ini pun berkembang dari waktu ke waktu. Bagi ibu menyusui, sayur kelor menjadi bahan aktif dalam peningkatan produksi air susu ibu (ASI).

Baca Juga :  Berlaku Awal 2025, Begini Cara Pakai QRIS Tap NFC

Di sejumlah wilayah di Sultra, tanaman kelor sangat mudah ditemukan. Kelor disebut sebagai jenis tumbuhan yang tidak sulit dikembangbiakkan. Adapun proses tanamnya tidak memerlukan tindakan khusus. Batang kelor cukup ditanam pada tanah gembur baik di dataran rendah maupun dataran tinggi.

Meski terjadi perubahan pola iklim, kelor tetap dapat bertahan hidup. Tanaman dengan akar tunggang ini mampu hidup di tengah musim kemarau. Tidak hanya di Indonesia secara umum, kelor juga menjadi tanaman asli negara Asia Selatan seperti India, Pakistan, Bangladesh dan lainnya.

Olahan sederhana daun kelor menjadi sayur “Katembe” ini cukup mudah. Biasanya daun kelor dicampur dengan sayuran hijau seperti bayam, kacang panjang, buah okra dan lainnya. Sedangkan proses memasaknya juga tidak membutuhkan waktu lama.

Baca Juga :  Andap Budhi Terima Kunker Badan Legislasi DPR, Serap Aspirasi Masyarakat Sultra

Air yang telah disediakan dalam wadah cukup dipanaskan hingga mendidih. Kemudian masukkan daun kelor dan sayuran lainnya dan dibubuhi bumbu penyedap rasa. Lalu dimasak hingga matang atau sekitar kurang lebih 10 menit.

Setelah sayurnya matang, maka siap untuk dihidangkan. Irisan bawang merah dan bawang putih turut ditaburkan pada sajian sayur kelor. Rempah-rempah ini sebagai pelengkap namun tidak mengurangi aroma kelor yang khas.

Saat ini, kuliner berbahan kelor tidak hanya dijumpai pada acara keluarga melainkan dalam pertemuan adat atau kegiatan sosial masyarakat Muna. Bahkan, di beberapa warung makan juga sudah mulai menyediakan sayur kelor pada daftar pilihan menu mereka.

Dalam dunia kesehatan atau medis, kelor menjadi bahan konsumsi yang kaya akan kandungan gizi tinggi dan aneka nutrisi. Tidak hanya sebagai hidangan lezat, sayur kelor juga bisa menjadi pilihan keluarga ketika ingin menerapkan pola makan sehat. Karena itu, kelor disebut sebagai makanan superfood atau makanan yang memberi berbagai pengaruh signifikan bagi kesehatan.

Baca Juga :  Refleksi Akhir Tahun 2024, Pj Gubernur Berharap 2025 Sultra Menjadi Lebih Baik

Dikutip dari International Journal of Molecular Science tentang studi farmakologi ekstrak Moringa Olifera atau kelor bahwa kandungan pada tanaman ini dinilai secara efektif telah menyembuhkan berbagai penyakit. Senyawa aktif pada kelor dapat dijadikan sebagai obat nyeri neuropati, kanker, hipertensi, diabetes, obesitas, dan penyakit lainnya.

Teranyar, kelor disebut-sebut sebagai makanan alternatif pengganti susu pada program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Program MBG ini akan mulai dilaksanakan pada 6 Januari 2025. Red

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x