LAJUR.CO, KENDARI – Launching buku memoar Nur Alam berlangsung, Senin (7/3/2022), menjadi momentum reuni sejumlah pejabat dan eks kepala daerah pada era kepemimpinan Gubernur – Wakil Gubernur Sultra, Nur Alam dan Saleh Lasata atau biasa disingkat dengan akronim NUSA.
Pejabat era NUSA yang hadir meramaikan acara antara lain LM Rajiun Tumada, Abu Hasan, Natsir Andi Baso, Sahruddin Nurdin, Saemu Alwi, H Kusnadi, Kadir Ole, Hado Hasina, Siti Saleha, Nur Endang Abbas dan H Poitu Murtopo . Beberapa ada yang masih tetap eksis hingga periode Gubernur Ali Mazi – Lukman Abunawas.
Pada perilisan buku Nur Alam, di belakang panggung, mereka berkumpul dan kembali bernostalgia menceritakan beragam momen tak terlupakan hingga paling lucu, yang dilalui kala membersamai kepemimpinan duet NUSA pada periode 2008-2018.
LM Rajiun Tumada yang diketahui pernah ditunjuk Nur Alam menjadi PJ Bupati Muna Barat diantaranya kembali mengulik momen paling membekas sepanjang hidup saat masih berstatus ajudan Gubernur Nur Alam.
“Saya waktu itu pernah dampingi beliau (Nur Alam) sebagai ajudan periode pertama, waktu itu perjalanan Kendari-Kolaka Utara PP. Naik di DT 1 Land Cruiser. Beliau di belakang, saya di depan. Tiba-tiba saya muntah, karena perjalanan iring-iringan tidak ada jeda, muntah itu akhir saya telan kembali. Ini tidak bisa saya lupa. Beliau hanya ketawa pas tahu kejadian itu,” ulas Rajiun Tumada sambil tertawa lepas.
Lain lagi cerita Saemu Alwi yang dipercaya menjadi Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sultra selama periode NUSA. “Pernah perjalanan Kendari-Muna Barat kita naik katinting karena bensin habis. Kita dengan Pak Nur Alam sampai sahur di jalan. Saya sambil urut dia (Nur Alam). Pernah juga kesasar naik speed,” kenang Saemu Alwi.
Bagi Rajiun dan Saemu Alwi, di era kepemimpinan NUSA banyak memori dan pengalaman tak terlupakan dilalui bersama Nur Alam.
Selama sembilan tahun mengawal aktivitas Nur Alam kala menjabat 01 Sultra, Rajin Tumada mengaku sosok Gubernur Sultra dua periode itu layaknya orang tua dan guru politik baginya.
Hingga kini, Rajiun Tumada mengatakan masih aktif menjalin silahturahmi dengan Nur Alam. Rajiun yang kini menempuh kuliah jenjang doktor di Jakarta bahkan rutin menjenguk Nur Alam selama mendekam di Lapas Sukamiskin.
“Setiap ada waktu pasti ke Lapas Sukamiskin menjenguk beliau. Karena kebetulan saat ini kuliah (S3) di Jakarta, jadi aktivitas membesuk beliau lebih sering,” pungkas Rajiun. Adm