LAJUR.CO, KOLAKA TIMUR – Pemerintah Kabupaten Kolaka Timur (Pemda Koltim) bersama Kepolisian Resor Kolaka Timur dan kelompok tani melaksanakan kegiatan Tanam Jagung Serentak Kuartal IV Seluruh Indonesia. Kegiatan ini dipusatkan di Desa Tawainalu, Kecamatan Tirawuta, Rabu (8/10/2025), sebagai bagian dari upaya mendukung program swasembada pangan nasional tahun 2025.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Ketua Komisi I DPRD Koltim Eka Saputra, Ketua Komisi III DPRD Koltim Irwansyah, Kabag SDM Polres Koltim Kompol Syariddin mewakili Kapolres, unsur Forkopimda Koltim, para kepala OPD, camat, lurah, kepala desa, penyuluh pertanian, serta kelompok tani dari berbagai kecamatan.
Mewakili Plt. Bupati Koltim, Asisten III Setda Koltim Irwan Kara secara resmi membuka kegiatan sekaligus menyampaikan sambutan. Ia mengapresiasi pelaksanaan kegiatan tanam jagung serentak ini sebagai bentuk nyata kontribusi Koltim dalam memperkuat ketahanan pangan daerah dan nasional.
“Jagung merupakan salah satu komoditas strategis yang memiliki peran penting dalam memenuhi kebutuhan pangan, pakan ternak, dan bahan baku industri. Melalui kegiatan ini, kita turut berkontribusi dalam mewujudkan swasembada pangan nasional,” ujarnya.
Irwan memaparkan bahwa hasil kerja sama antara Polres Koltim dan Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan menunjukkan penanaman jagung di wilayah ini telah mencapai luas 165,7 hektare dengan estimasi produksi sekitar 762,2 ton, atau rata-rata 4,6 ton per hektare. Secara keseluruhan, luas pertanaman jagung di Kabupaten Kolaka Timur tercatat 1.690 hektare dengan estimasi produksi total sebesar 7.774 ton.
Lebih lanjut, ia menegaskan komitmen Pemda Koltim dalam mendorong pengembangan sektor pertanian, termasuk jagung, melalui penerapan teknologi tepat guna, inovasi, serta kolaborasi lintas sektor antara pemerintah, petani, dan mitra terkait.
Selain mendorong produktivitas, Pemda Koltim juga memastikan peningkatan kesejahteraan petani dengan menjamin harga hasil panen. Melalui kerja sama dengan Perum Bulog, jagung pipilan kering dengan kadar air 18–20% akan dibeli langsung di lahan petani seharga Rp 5.500 per kilogram, sementara jagung dengan kadar air maksimal 14% yang diserahkan ke gudang Bulog dihargai Rp 6.400 per kilogram.
“Dengan adanya jaminan harga panen, pemerintah ingin memastikan bahwa kerja keras petani benar-benar menghasilkan nilai ekonomi yang layak dan menyejahterakan,” jelas Irwan.
Menutup sambutannya, Irwan mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mendukung program ketahanan pangan serta menjadikan Kolaka Timur sebagai salah satu lumbung pangan utama di Provinsi Sulawesi Tenggara.
“Semoga kegiatan tanam jagung serentak ini menjadi momentum untuk terus meningkatkan kualitas produksi, kesejahteraan petani, dan mewujudkan swasembada pangan di daerah kita. Sebagaimana arahan Bapak Presiden Prabowo Subianto, kita harus bersama-sama membangun pertanian yang maju, berkelanjutan, dan berdaya saing tinggi,” tutupnya. Adm