LAJUR.CO, KENDARI – Pemilihan Ketua DPC Partai Demokrat untuk enam wilayah di Sulawesi Tenggara dipending sementara. Keputusan ini ditetapkan oleh DPP Partai Demokrat saat agenda pemilihan leader parpol 17 kabupaten/kota se-Sultra pada gelaran musyawarah cabang yang digelar serentak 13 Februari lalu.
“Semestinya serentak. Tapi kemarin itu ada enam yang ditunda,” singkat Ketua DPP Partai Demokrat Bidang Politik dan Pemerintahan Umar Arsal, Kamis (17/2/2022).
Enam daerah yang terpaksa mengalami penundaan diantaranya adalah Kabupaten Kolaka Utara, Kolaka Timur, Kolaka, Muna, Muna Barat dan Buton.
DPP Partai Demokrat terpaksa menunda suksesi pemilihan ketua DPC pada enam daerah di atas karena adanya permasalahan ditemukan saat muscab lalu. Seperti temuan dukungan ganda dari PAC hingga pergantian PAC yang tidak prosedural jelang muscab.
“Makanya ada kebijakan DPP untuk dilakukan verifikasi ulang. Ada dukungan ganda, pergantian PAC tidak prosedural,” jelas mantan Anggota DPR RI Dapil Sultra tersebut.
“Kita harap secepatnya segera terlaksana. Karena kan mau konsolidasi hadapi 2024,” sambung Umar Arsal.
Dalam proses pemilihan ketua, kata Umar Arsal, selalu akan ada pihak yang menang dan kalah. Namun begitu, Umar Arsal berpesan agar proses pemilihan tidak merusakan keutuhan dan kekompakan Partai Demokrat.
Siapapun yang terpilih, Umar Arsal berharap, pihak yang menang dapat merangkul siapa pun kader Partai Demokrat. Ia tak ingin agenda pemilihan leader ini justru melahirkan perpecahan di tubuh partai.
Berdasarkan ADA RT Partai Demokrat terbaru, Umar menjelaskan bahwa syarat tampil sebagai bakal calon ketua DPC adalah memiliki setidaknya 20 persen dukungan dari PAC. Jika ini terpenuhi, maka bakal calon dapat melaju ke tahap pemilihan berikutnya.
“Persyaratan 20 persen. Itu syarat bakal calon. Kalau lolos, bakal calon akan diuji oleh tim, untuk tes kelayakan. Yang banyak dapat dukungan bukan jaminan dia akan menang ya,” jelasnya. Adm