LAJUR.CO, KENDARI — Pemerintah Kabupaten Bombana memantapkan komitmen dalam memperluas akses keuangan inklusif. Dalam Rapat Evaluasi Program Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) 2025 digelar di Kantor Bupati Bombana, Senin (23/6/2025), program PASTI (Pandai Sikapi dan Lawan Rentenir) bahasan sorotan utama.
Rapat dipimpin langsung Bupati Bombana Burhanuddin dihadiri jajaran Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Tenggara (Sultra), Bursa Efek Indonesia (BEI), dan pelaku industri jasa keuangan. Burhanuddin menyampaikan, PASTI merupakan langkah strategis untuk menyelamatkan pelaku UMKM dari jeratan rentenir.
“Dengan PASTI, kita bantu pelaku usaha kecil lewat subsidi bunga KUR. Mereka bisa tumbuh tanpa harus takut pada bunga mencekik,” tegasnya.
Program ini akan diintegrasikan dengan inisiatif “Satu Produk Satu Desa” untuk mendorong ekonomi desa berbasis potensi lokal, serta menggandeng bank umum dan BPR untuk memperluas skema pembiayaan produktif.
Sementara itu, OJK Sultra mencatat, per April 2025, penyaluran kredit perbankan Bombana tumbuh 2,79% secara tahunan, dari Rp506 miliar menjadi Rp520 miliar, dengan dominasi kredit konsumtif sebesar 91,87%. Angka ini menunjukkan adanya potensi besar untuk menggeser pembiayaan ke sektor produktif seperti UMKM.
Selain itu, Bombana mencatat pertumbuhan ekonomi sebesar 7,28% pada Triwulan I 2025—tertinggi di Sultra dan jauh di atas rata-rata nasional (4,87%) dan provinsi (5,66%).
“TPAKD Bombana terbukti aktif, progresif, dan berdampak langsung. Ini contoh konkret kolaborasi daerah yang berhasil,” puji Desiyani Patra Rapang, Manajer Madya PEPK dan LMSt OJK Sultra. Adm