LAJUR.CO, KENDARI – Di tengah dominasi algoritma platform besar dan derasnya arus konten non-jurnalisme yang memenuhi linimasa digital, Pemimpin Redaksi (Pemred) Suara.com, Suwarjono, menegaskan bahwa media lokal justru memiliki peluang besar untuk tampil unggul.
Jurnalisme lapangan menjadi kekuatan utama yang kini paling dicari oleh mesin platform, termasuk teknologi Artificial Intelligence (AI). Hal itu disampaikan Suwarjono saat diwawancarai lajur.co di sela acara Youth Economic Summits di Auditorium RRI Jakarta, Sabtu (15/11/2025).
Platform digital saat ini, menurutnya sangat dipenuhi konten seragam, repetitif, dan tidak berbasis liputan. Di sinilah media lokal memiliki keunggulan unik.

“Banyak platform itu diisi konten yang sama dan tidak berbasis liputan. Nah, media lokal yang punya jurnalis dengan konten lapangan yang bagus, itu yang sekarang dicari oleh mesin-mesin platform,” ujar Suwarjono.
Ia pun menjelaskan bahwa teknologi AI umumnya memiliki tiga sumber utama konten, di antaranya media, company profile/perusahaan dan karya akademik dari kampus. Namun dua sumber terakhir cenderung jarang diperbarui.
Sebaliknya, media lokal secara konsisten menghadirkan informasi terbaru dari lapangan, menjadikannya pemasok konten yang paling relevan dan berharga di mata algoritma.
“Konten fresh hanya didapat dari liputan langsung. Media lokal menjadi kekuatan besar karena hampir tidak ada penyedia lain,” tambahnya.
Suwarjono menekankan bahwa konten nasional sangat mudah menjadi seragam karena diproduksi banyak media. Namun di level lokal, konten terkini tidak ada duanya.
Cerita dari desa, kecamatan, dan kabupaten hanya bisa ditulis oleh jurnalis daerah yang benar-benar berada di lokasi kejadian. Ia menyebut, hal inilah, nilai yang sulit ditiru sekaligus banyak dicari oleh platform digital.
Karena itu, ia mengajak media lokal untuk tidak gentar menghadapi banjir konten non-jurnalisme. Kondisi ini juga menjadi momentum bagi media daerah menunjukkan kualitas jurnalisme melalui liputan orisinal, kedekatan dengan isu masyarakat, dan konsistensi dalam memperbarui informasi.
“Kalau konten nasional seragam, konten di daerah-daerah tidak ada samanya. Konten teman-teman media lokal justru paling banyak dicari,” tegasnya.
Dengan strategi berbasis liputan lapangan dan kontinuitas produksi informasi aktual, media lokal tidak hanya bisa bertahan dari tekanan algoritma dan konten viral. Konten media lokal, sambungnya, berpotensi menjadi pemain penting dalam ekosistem informasi digital saat ini. Red




