LAJUR.CO, KENDARI – Keindahan Pantai Namu di Kecamatan Laonti, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Sulawesi Tenggara (Sultra), kian menarik perhatian wisatawan lokal maupun nasional.
Terbukti, tahun ini, Pantai Namu berhasil masuk dalam daftar 15 besar Desa Wisata Terbaik dalam ajang bergengsi Wonderful Indonesia Award (WIA) yang diselenggarakan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia.
Pantai yang berada tak jauh dari pemukiman warga ini menyajikan pemandangan alam yang masih sangat asri dan alami. Hal itu diakui oleh Sry S, seorang warga Desa Amolengu, Kecamatan Kolono Timur, saat diwawancarai pada Minggu (21/9/2025).
Ia mengunjungi Pantai Namu pasca perayaan Iduladha bulan Juni lalu. Kala itu, Sry menghabiskan libur lebaran dengan menjajaki keindahan wisata di sekitar kampung halamannya.
“Di sana toh kak, bagus sekali, masih asri begitu. Baru bersih, dekat memang dari desa-desa toh pantainya, terus ada dermaganya kak. Itu yang bikin uniknya dia toh,” ujar Sry S dengan antusias.
Menurut Sry, dermaga kayu yang menjorok ke laut menjadi daya tarik tersendiri. Bahkan, ada fenomena pasir putih yang muncul di tengah laut saat air surut, menciptakan jalur alami untuk berjalan kaki menyusuri keindahan laut.
“Kalau dia surut air, ada bagus pemandangannya. Dia timbul itu pasir putih di tengah, bisa kita jalan-jalan disitu. Wihh kerenlah,” lanjutnya.
Kebersihan juga menjadi keunggulan Pantai Namu. Pengelolaan kawasan wisata ini dilakukan dengan serius oleh masyarakat dan pihak desa. Fasilitas umum seperti toilet pun sudah tersedia, menambah kenyamanan pengunjung.
Di balik keindahannya, Pantai Namu ternyata menyimpan kisah sejarah. Nama “Namu” sendiri berasal dari nama pohon yang dulunya tumbuh subur di daerah ini.
Konon, kawasan ini menjadi tempat pengungsian seorang Putera Mahkota yang diasingkan oleh ibu tirinya. Aura ketampanan dan kegagahan sang Pangeran seakan tergambar dari wajah Desa Wisata Namu yang bersih, teduh, dan menenangkan.
Kepala Dinas Pariwisata Sultra H. Belli Harli Tombili, mengapresiasi capaian Desa Wisata Namu yang dinilainya sebagai hasil kerja sama lintas sektor dan doa seluruh masyarakat.
“Tentu keberhasilan Namu bisa sampai di titik ini merupakan bentuk kekuatan kolaborasi pentahelix pariwisata di Sultra. Terima kasih kepada seluruh masyarakat Sultra yang sudah memberi dukungan untuk Namu di ajang nasional,” ungkap Belli, Jumat (19/9).
Lebih lanjut, Belli menyebut ajang ini menjadi momen bersejarah bagi sektor pariwisata daerah. Ajang WIA ini adalah ajang pertama yang diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata.
Belli bersyukur Sultra sudah mampu turut andil di dalamnya dengan hadirnya Desa Wisata Namu sebagai salah satu yang terbaik hingga menembus 15 besar.
Sebagai satu-satunya desa wisata dari Sultra yang berhasil masuk 15 besar nasional tahun ini, Pantai Namu membuktikan bahwa keindahan alam lokal yang dikelola dengan bijak dapat bersaing di tingkat nasional bahkan internasional.Red
