BERITA TERKINIEKOBISHEADLINE

Program Budidaya Maggot Mulai Action 2024, Sekda Asrun Lio: Inovatif, Sampah Jadi Pakan!

×

Program Budidaya Maggot Mulai Action 2024, Sekda Asrun Lio: Inovatif, Sampah Jadi Pakan!

Sebarkan artikel ini

LAJUR.CO, KENDARI – Tahun 2024, Dinas Lingkungan Hidup (DL) Sultra akan memulai action program budidaya maggot. Lokasi pelaksanaan program ini menyasar sejumlah daerah di Sultra dengan tingkat kemiskinan ekstrem sebagai bagian dari program menuju zero waste dan mengurangi angka kemiskinan.

Dalam mendukung realisasi program tersebut, Pemprov Sultra mengalokasikan anggaran sebesar Rp2,5 miliar. Pembudidayaan ulat maggot itu dinilai sangat efektif untuk mengurai sampah organik dengan cepat.

Selain menjadi solusi mengurangi persentase timbulan sampah organik, budidaya maggot diharapkan dapat menjadi sumber pemenuhan kebutuhan akan pakan ikan di Sultra sekaligus sumberdaya pendapatan baru bagi masyarakat.

Sekda Sultra Asrun Lio menyebut jika program diinisiasi DLH Sultra merupakan langkah inovatif mengubah sampah menjadi produk pakan yang bernilai ekonomi tinggi bagi masyarakat.

Baca Juga :  Kalla Toyota Boyong Silver Achievement Pada OPEXCON Project Competition

“Iya program maggot itu salah satu inovasi juga dari Dinas Lingkungan Hidup, bagaimana masyarakat bisa menjadikan sampah itu jadi pakan. Secara umum ini masuk dalam kategori inovasi dari DLH Sultra,” kata Sekda Sultra Asrun Lio saat ditanya soal program budidaya maggot, Jumat (22/12/2023).

*Sasar Rumah Tangga di Kawasan Miskin Ekstrem*

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Sultra Dr Andi Makkawaru mengatakan, budidaya maggot dicanangkan DLH Sultra menyasar kabupaten dengan tingkat kemiskinan ekstrem tinggi di Sultra. Langkah awal, 214 rumah tangga miskin ekstrem, diantaranya tersebar di Kabupaten Konawe menjadi lokasi perdana pengembangan program budidaya maggot.

Baca Juga :  Empat Kelurahan di Kota Kendari Masuk Penilaian Program Kampung Iklim KLHK

“Tentu ada edukasi lebih dulu ke rumah tangga sasaran. Agar program budidaya maggot tidak gagal, kita pakai sistem PIR (Pola Inti Rakyat). Ada pola kemitraan yang kita bentuk antara koperasi, bank sampah, dan rumah tangga sasaran. Untuk hasil budidaya maggot, DLH sudah menyepakati kerjasama dengan HNSI menyerap hasil budidaya maggot untuk pakan ikan,” jelas Andi Makkawaru, Kamis (28/12/2023).

DLH Sultra menggaet kemitraan dengan Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Sultra untuk mendukung program budidaya maggot yang menyasar daerah dengan tingkat kemiskinan ekstrem di Sultra tersebut.

Baca Juga :  Jarang Diketahui, Berikut 5 Manfaat Air Rebusan Daun Sirsak untuk Kesehatan

Bentuk kemitraannya memungkinkan hasil budidaya maggot dari limbah sisa makanan dapat diserap secara maksimal memenuhi kebutuhan pakan ikan nelayan yang tergabung dalam wadah HNSI Sultra.

Selain menjadi pakan ikan budidaya, larva maggot juga diketahui dapat diekstraksi menjadi minyak maggot yang bernilai jual tinggi.

“Nanti yang melakukan budidaya ini pada dasarnya akan mendapatkan penghasilan. Implementasi program ini sejalan dengan apa yang juga menjadi atensi serius Pak Gubernur Sultra, mengurangi kemiskinan ekstrem melalui budidaya larva maggot sebagai pakan ternak, unggas dan ikan budidaya,” kata Dr Andi Makkawaru. Adm
.

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x