LAJUR.CO, KENDARI – Bank Indonesia Sulawesi Tenggara (Sultra) membahas peluang kolaborasi antara Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sultra dengan Himpunan Ekonomi Bisnis Pesantren (Hebitren) setelah ujicoba program siswa bercocok tanam di pekarangan sekolah menuai hasil panen signifikan.
Kepala Perwakilan BI Sultra Doni Septadijaya mengaku salut program budidaya produk cabai dan sayur mayur di pekarangan sekolah yang masif digaungkan Diknas Sultra sejak Juni kini mencapai panen signifikan. Program ini tidak hanya berhasil menekan inflasi dan menjaga ketahanan pangan lokal selama periode paceklik El Nino.
Hasil panen cabai dan sayur yang melimpah membuka membuka peluang bisnis baru bagi siswa siswi sekolah selah satunya lewat kemitraan dengan lembaga Hebitren bentukan BI
“Panennya sekarang bisa kita lihat, ada cabe, tomat, sayur berhasil dibudidaya siswa. Biasanya guru-guru rame belanja di pasar, sekarang dipenuhi dari hasil pekarangan sekolah. Demand turun, harga juga turun, otomatis ini ikut menekan inflasi. Panen yang banyak ini bisa buka akses kolaborasi dengan Hebitren bahkan untuk pasokan ke pasar,” jelas Doni kepada Lajur.co, Senin (16/10/2023).
Hasil panen siswa dari program budidaya tanaman holtikultura di pekarangan sekolah, kata Doni, dapat menyokong kebutuhan konsumsi komunitas pesantren yang tergabung dalam Hebitren. Pola bisnis ini bisa diperluas untuk kebutuhan suplai ke pasar-pasar tradisional di Sultra.
Kerjasama BI dan Diknas Sultra akan memperluas action program budidaya tanaman holtikultura hingga berkembang menjadi peluang bisnis baru di tingkat sekolah SMA dan SMK.
“Diknas Sultra sudah bergerak duluan. Hasilnya sudah ada, BI tinggal mensupport memperluas kolaborasi lewat penyediaan bibit dan membuka akses bisnis baru disamping mendukung ketahanan pangan,” sambung Doni.
Hal sama disampaikan Kepala Dikbud Sultra Yusmin. Ia mendukung penuh program kolaborasi dengan BI Sultra untuk memperluas cakupan manfaat program budidaya tanaman holtikultura di pekarangan sekolah yang merupakan implementasi program merdeka belajar digaungkan Dikbud Sultra.
“Akhir tahun anggaran kita kembangkan lagi di Wawotobi 30 hektar. Peralatan pertanian sudah lengkap, tinggal mengoptimalkan hasilnya. Yang lalu sudah lihat sendiri hasil panen pelajar kita berhasil,” ungkap Yusmin. Adm