SULTRABERITA.ID, KENDARI – PT Pertamina (Persero) memastikan kebutuhan Liquefied Petroleum Gas (LPG), khususnya Tabung 3 Kg di Kota Kendari dan sekitarnya tetap terpenuhi meski saat ini distribusi LPG dari Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) Kabupaten Konawe Selatan tengah mengalami kendala.
Selama seminggu terakhir, SPBE di Kabupaten Konawe Selatan yang memasok kebutuhan LPG 3 kg untuk Kabupaten Konawe dan Konawe Kepulauan mengalami kendala dalam jalur distribusi. Kondisi jalanan yang tidak memungkinkan dilalui mobil tanki pemasok bulk elpiji ke lokasi SPBE membuat produksi LPG tabung 3 Kg dari SPBE tersebut harus berhenti beroperasi untuk sementara waktu.
BACA JUGA :
- BKN Buka Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2025, Peluang Jadi ASN!
- Purnatugas Rektor UHO Prof Zamrun: Konsisten Mengabdi di Kampus, Tak Minat Lirik Jabatan di Pemprov
- Nostalgia Loyalis Telkomsel Asal Wakatobi & Evolusi Layanan Kartu Prabayar yang Ikonik “SIMPATI”
- Cara Mengatasi Rambut Bercabang Secara Alami Pakai 4 Bahan Rumahan Ini
- Panggung Kepemimpinan ESG Asia: Inovasi Lingkungan PT Vale Torehkan Prestasi Ganda di AREA 2025 Bangkok
Hal ini menyebabkan pasokan LPG 3kg untuk wilayah Kota Kendari hingga Kabupaten Konawe mengalami keterlambatan.
“Di sejumlah agen dan pangkalan ditemui demand yang lebih besar dari ketersediaan,” ujar Hatim Ilwan, Unit Manager Communication & CSR PT Pertamina Marketing Operation Region (MOR) VII dalam rilis resmi pada SULTRABERITA.ID, Jumat 19 Juni 2020.
Pada kondisi normal, pasokan LPG 3kg untuk Kota Kendari dan Kabupaten Konawe didatangkan dari dua SPBE. Kedua SPBE yang terletak di Kabupaten Konawe Selatan dan di Kota Kendari tersebut rata-rata perharinya memasok 35.000 tabung. Dengan terkendalanya salah satu SPBE, membuat pasokan LPG untuk Kota Kendari dan Kabupaten Konawe disupply hanya melalui satu SPBE saja, yakni SPBE Kendari.
Hatim menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi kendala distribusi yang terjadi ini.
“Kami telah melakukan upaya percepatan distribusi dari SPBE ke agen dan pangkalan,” jelasnya.
Selain itu, Hatim melanjutkan, waktu operasional SPBE di Kota Kendari juga diperpanjang dengan tetap memperhatikan faktor keselamatan dan kesehatan pekerja. “Operasional SPBE Kota Kendari di Hari Minggu juga tetap berlangsung agar bisa memenuhi permintaan LPG dari masyarakat yang sebelumnya dipasok dari 2 SPBE,” jelasnya.
Upaya koordinasi dengan Pemerindah Daerah (Pemda) setempat juga aktif dilakukan agar proses perbaikan jalan segera terlaksana. “Kami juga sedang menyiapkan skenario jalur alternatif distribusi LPG dari SPBE di Kabupaten Konawe agar bisa segera beroperasi,” lanjut Hatim.
Hatim memohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi dan menghimbau masyarakat untuk tidak panik karena secara alokasi dan ketersediaan LPG tidak ada masalah.
“Masyarakat juga bisa memanfaatkan Bright Gas yang mana pasokannya tersedia cukup di semua agen dan pangkalan serta disupply oleh 1 SPBE khusus yang tidak ada kendala,” tutup Hatim. Adm