LAJUR.CO, KENDARI – PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) melakukan monitoring perkembangan proyek pembangunan fisik jalan wisata Kendari Toronipa, Kamis (30/6/2022). Kunjungan lapangan ini menandai tahap akhir perampungan project mercusuar pasangan Gubernur Sultra Ali Mazi dan Wagub Lukman Abunawas yang didanai lewat skema pinjaman badan usaha milik negara tersebut.
Rombongan yang dipimpin Direktur Pembiayaan Publik PT SMI Fariz Pranawa didampingi Kepala Dinas SDA dan Bina Marga Sultra Burhanuddin, Kepala Bappeda Sultra J Robert serta Kepala Dinas Pariwisata Sultra Belli Tombili melihat beberapa titik yang kini menjadi konsentrasi penyelesaian akhir akses jalan wisata tersebut. Salah satunya adalah Desa Lepe dan Desa Bajo, Kecamatan Soropia, Kabupaten Konawe.
Dari total 14 kilometer project jalan wisata Kendari Toronipa, bulan ini Pemrov Sultra tinggal merampungkan sekitar 60 meter ruas jalan yang persis berada di Desa Lepe.
Menurut Direktur Pembiayaan Publik PT SMI Fariz Pranawa, mengatakan komitmen Pemrov Sultra menyelesaikan project jalan wisata sesuai dengan target awal.
“Kami sangat senang dan ini berjalan positif. Kita berharap bisa beroperasi segera dan memberi manfaat untuk kepentingan masyarakat, ada PAD pariwisata,” ujar Fariz Pranawa.
Kata Fariz, pembangunan jalan wisata Kendari Toronipa yang didanai dari skema pinjaman PT SMI senilai Rp 800 miliar diyakini memberi manfaat ekonomi signifikan bagi Pemprov Sultra. Kawasan bisnis baru akan terbangun seiring pembukaan kawasan pariwisata di sepanjang akses jalan wisata Kendari Toronipa.
Multiplier efek ekonomi dengan hadirnya jalan wisata Kendari- Toronipa, diakui Fraiz sejalan dengan konsep SMI yang telah menggulirkan dana talangan demi percepatan pembangunan infrastruktur ke lebih dari 120 daerah di Indonesia.
“Ini akan sulit terwujud jika tidak ada dukungan dari Kemenkeu melalui SMI. Ini agenda besar kami untuk mendukung percepatan infrastruktur di daerah. Tentunya harapan kami bisa terjadi percepatan ekonomi di Sultra setelah ini. Begitu juga dengan hadirnya rumah sakit jantung yang juga didanai lewat SMI,” jelasnya.
Meski program pembangunan jalan wisata Kendari Toronipa telah berjalan sesuai target, ia memberi catatan khusus bagi Pemprov Sultra.
“Prinsip kehati-hatian, kualitas diperhatikan. Kita telah menyepakati bahwa penyelesaian proyek harus memperhatikan aspek teknik dan kualitas. Dampak mesti termitigasi dengan baik. Untuk jalan Kendari Toronipa, evaluasi kami bagus,” ulasnya.
Dilaunching 17 Agustus
Kepala Bappeda Sultra J Robert dan Kepala Dinas SDA dan Bina Marga Sultra Burhanuddin mengatakan penyelesaian proyek jalan wisata Kendari Toronipa telah mencapai 90 persen. Sesuai jadwal, tanggal 17 Agustus tahun ini akan menjadi momen Gubernur Sultra, Ali Mazi melaunching jalan Wisata Kendari Toronipa.
“Untuk sisa 60 meter ini Juli selesai. 17 Agustus akan diresmikan,” kata Burhanuddin yang ikut mendampingi rombongan PT SMI yang monitoring proyek di Desa Lepe dan Desa Bajo Indah.
Sejalan dengan itu, Kepala Bappeda Sultra J Robert mengatakan penataan estetika jalan wisata Kendari Toronipa pun mulai digarap jelang peresmian Agustus mendatang.
Khusus penataan kawasan wisata, Kepala Dinas Pariwisata Sultra Belli Tombili mengatakan telah menyusun konsep spektakuler untuk menggenjot destinasi wisata baru yang berada di daerah admistrasi Kabupaten Konawe itu.
“Teluk Kendari ini akan jadi satu rangkaian dengan Teluk Kendari dan Pulau Labengki, menjadi penyangga Destinasi Wisata Wakatobi. Masuk dalam konsep seven wonder di Sultra yang kami promosikan, ada Pulau Padamarang Kolaka, Gua Karts Matarombeo Konawe Utara, Kawasan Mangrove Butur, Taman Nasional Rawaaopa Watumohai, Karst di Pulau Muna dan Benteng Keraton Buton Baubau,” papar Belli. Adm