LAJUR.CO, KENDARI – Menu berbahan dasar ayam kampung menjadi kuliner tradisional wajib tersaji setiap momen Lebaran. Bagi masyarakat Sulawesi Tenggara (Sultra), ayam kampung biasa diolah menjadi menu tradisional Ayam Parende Tawaloho atau Ayam Nasu Wolio.
Proses mengolah daging ayam kampung sendiri tak sepraktis meracik daging ayam potong yang biasa dijual dalam kondisi bersih dan bebas bulu.
Namun, bagi mereka yang tak suka ribet membersihkan bagian ayam kampung, bisa mengunjungi kawasan Jalan Laode Hadi Bypass, Kota Kendari.
Di sini, pedagang dadakan ramai menjajakan ayam kampung yang masih hidup lengkap dengan jasa bersih-bersih bulu dan jeroan ayam kampung.
Harga ayam kampung berukuran standar dibanderol mulai Rp200 ribu per ekor. Khusus yang berukuran jumbo dipatok mulai Rp250 ribu per ekor.
Jasa bersih-bersih bulu plus jeroan ayam kampung lain lagi. Tarif bersih-bersih bulu ayam terbilang murah meriah, Rp10 ribu per ekor.
Pembeli bisa memesan satu ekor ayam kampung ke pedagang di sana sekaligus jasa bersih-bersih. Proses bersih-bersih ayam kampung pun bisa ditunggui karena mereka standby di lokasi yang sama.
“Harga ayam dengan yang bersih-bersih beda. Kalau mau dibersihkan sekalian tambah Rp10 ribu per ekor,” kata salah seorang pedagang ayam kampung yang mangkal di seputaran Laode Hadi Bypass Kendari. Adm