LAJUR.CO, KENDARI – Mendukung program pengurangan emisi karbon, Telkomsel menghadirkan layanan tukar poin menjadi pohon yang dapat diakses lewat aplikasi MyTelkomsel. Pelanggan Telkomsel yang tertarik merawat bumi melalui program penanaman pohon, namun tak punya waktu untuk menanam dan merawatnya, kini dapat berkontribusi nyata dengan mengikuti Program Carbon Offset Telkomsel.
Program Carbon Offset Telkomsel memungkinkan pelanggan mendonasikan poin mereka guna mendukung program penanaman pohon tanpa harus terlibat langsung dalam kegiatan menanam. Poin Telkomsel yang selama ini mungkin tidak digunakan atau bahkan hangus begitu saja, kini dapat dikonversi menjadi pohon yang berfungsi untuk menekan emisi karbon di bumi.
Cara Donasi Poin Jadi Pohon
Cara menukarkan poin menjadi pohon di aplikasi MyTelkomsel cukup mudah. Pelanggan cukup mengunduh aplikasi MyTelkomsel dan masuk ke fitur reward. Di fitur ini, pelanggan dapat memilih dua program Carbon Offset, yaitu, Program Tukar 500 Poin Carbon Offset atau Program Tukar 50 Poin Carbon Offset.
Jika Anda memiliki banyak stok poin, Anda bisa memilih Tukar 500 Poin untuk Program Carbon Offset. Bagi pelanggan yang menukarkan 500 poin melalui aplikasi MyTelkomsel, mereka telah berkontribusi sebesar Rp50.000 untuk Program Carbon Offset. Tukar 500 Poin di MyTelkomsel setara dengan penanaman 1 pohon, yang dapat mengurangi emisi karbon sebesar 29,3 kgCO2e.
Jika stok poin Anda sedikit, Anda bisa memilih Tukar 50 Poin untuk Program Carbon Offset. Dengan menukarkan 50 poin melalui aplikasi MyTelkomsel, Anda telah berkontribusi sebesar Rp5.000 pada Program Carbon Offset. Tukar 50 Poin di MyTelkomsel setara dengan penanaman 0,1 pohon, yang dapat mengurangi emisi karbon sebesar 2,93 kgCO2e.
Setelah melakukan penukaran poin, Anda akan menerima SMS notifikasi. Pelanggan akan diminta untuk mengisi shortlink dengan memasukkan nama dan email untuk mendapatkan laporan dashboard pohon hasil kontribusi Telkomsel Poin.
Laporan pertumbuhan pertumbuhan pohon Anda dari hasil donasi poin akan dikirim secara berkala via email.
Periode penukaran poin untuk Program Carbon Offset berlaku hingga 31 Desember 2024. Tidak ada batasan penukaran poin untuk setiap pelanggan, sehingga Anda dapat melakukan donasi sebanyak mungkin poin untuk menghasilkan pohon yang menghijaukan bumi.
Konsistensi Telkomsel Merawat Bumi
Program Carbon Offset, atau tebus karbon, merupakan langkah untuk menyeimbangkan emisi karbon yang dihasilkan dengan mengurangi emisi di tempat lain. Salah satu cara untuk melakukan carbon offset adalah dengan menanam pohon.
Program Carbon Offset Telkomsel Jaga Bumi bekerja sama dengan Jejakin, sebuah platform teknologi yang berfokus pada penyediaan solusi untuk perubahan iklim. Dengan menggunakan teknologi AI dan IoT, Jejakin membantu bisnis dalam memahami jejak karbon mereka, merencanakan dan memantau program hijau, mengukur dampak setiap program, serta mengimbangi emisi karbon yang mereka hasilkan.
VP Corporate Communications & Social Responsibility Telkomsel, Saki H. Bramono mengatakan, inovasi Telkomsel mengajak pelanggan untuk bergerak bersama dalam menjaga bumi melalui aksi nyata penukaran poin yang dikonversi menjadi pohon melalui aplikasi MyTelkomsel. Langkah ini selaras dengan semangat Telkomsel yang terinspirasi dari semangat Indonesia untuk terus menjaga bumi pertiwi.
Saki menambahkan, pelanggan Telkomsel diedukasi untuk melakukan tindakan sederhana dalam menciptakan ‘Jejak Kebaikan’ guna mengimbangi jejak karbon yang mereka tinggalkan, seperti dengan berkontribusi pada program Telkomsel Jaga Bumi Carbon Offset melalui penukaran Telkomsel Poin untuk penanaman pohon.
Telkomsel Jaga Bumi Carbon Offset, yang bekerja sama dengan platform Jejakin, kata Saki, telah berhasil menanam lebih dari 15 ribu pohon mangrove di berbagai lokasi, termasuk di IKN, sepanjang tahun 2023.
Dikutip dari laman resmi Jejakin, pada pertengahan Juni lalu, Jejakin bersama Telkomsel juga telah menanam pohon mangrove dalam Program Carbon Offset – Telkomsel Poin di Bedono, Jawa Tengah, sebagai bagian dari program Telkomsel Jaga Bumi. Inisiatif ini memiliki dua tujuan penting yaitu memajukan komitmen sustainability Telkomsel dan mendukung masyarakat lokal yang terkena dampak perubahan iklim.
Desa Bedono, Demak sengaja dipilih karena terdampak oleh banjir rob dan erosi selama dua dekade terakhir, yang mengakibatkan rusaknya 200 rumah warga. Untuk mengatasi hal ini, Telkomsel mengambil langkah nyata dengan menanam 2000 pohon mangrove di Bedono.
Ada banyak inovasi lain dilakukan Telkomsel sebagai bentuk komitmen dan konsisten merawat bumi. Inovasi lain adalah melalui program Telkomsel Jaga Bumi Waste Management, bekerja sama dengan PlusTik, menghasilkan lebih dari 75 ribu pavement block dan 20 ribu phone holder yang diproduksi dari limbah plastik dan bekas cangkang kartu SIM sepanjang tahun 2023.
Pada ajang Media Gathering Telkomsel Agustus 2024, Saki memaparkan langkah nyata Telkomsel dalam menjaga bumi dengan mengubah sampah plastik dan cangkang kartu SIM menjadi phone holder dan pavement block. Phone holder dari limbah cangkang kartu perdana, diantaranya menjadi ‘oleh-oleh’ bagi jurnalis yang hadir pada ajang tersebut. Sementara itu, sampel pavement block dari hasil daur ulang sampah cangkang kartu perdana dipajang di etalase gedung GraPARI Telkomsel Jakarta.
Saki juga menyebutkan sebagai perusahaan penyedia layanan telekomunikasi digital terdepan, Telkomsel mengusung semangat keberlanjutan untuk memastikan keberlangsungan bisnis yang sejalan dengan upaya pelestarian bumi sesuai dengan prinsip ESG.
“Melalui inisiatif Telkomsel Jaga Bumi, kami berharap dapat terus menciptakan dampak positif yang berkelanjutan terhadap pemberdayaan masyarakat dan pelestarian lingkungan hidup untuk hari yang lebih baik dan masa depan yang cerah,” ungkap Saki. Adm