SULTRABERITA.ID, KENDARI – Merebaknya wabah Corona di Indonesia memberi shock besar bagi industri pariwisata. Jumlah kunjungan wisatawan anjlok. Spot wisata banyak ditutup selang darurat Covid-19 dan menurunnya angka kunjungan pelancong.
BACA JUGA :
- Abd Azis Salut Geliat Perkebunan Sawit di Lambandia: Tingkatkan Ekonomi, Buka Peluang Kerja
- Cara Bedakan Benjolan Mpox dengan Cacar Air, Jangan Keliru!
- Pacu Literasi Keuangan Sejak Dini, Dinas Perpustakaan Gaet Anak-Anak di Event “Menabung Bikin Untung”
- DDV Sultra Gelar Pelatihan Pengurusan Jenazah ke Mahasiswa & Masyarakat di Masjid Babuttaqwa Kendari
- BBM Jenis Baru Segera Meluncur, Ini Bocoran Terbaru dari Luhut
Pelaku industri pariwisata terpuruk bahkan terpaksa merumahkan karyawan lantaran omset yang anjlok. Tak terkecuali di Kabupaten Wakatobi Provinsi Sulawesi Tenggara yang menutup seluruh akses destinasi pariwisata karena Corona.
Kepala Dinas (Kadis) Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) Kabupaten Wakatobi, Nadar mengatakan total 227 destinasi wisata di Wakatobi ditutup demi menjaga penularan wabah.
“Yang berada didarat kurang lebih 27. Yang di laut sebanyak 200. Saat ini masih ditutup karena Corona,” ujar Nadar, Jumat 19 Juni 2020.
Namun begitu, kata Nadar, kebijakan new normal mengharuskan sektor pariwisata mulai berbenah dan beradaptasi agar kegiatan pariwisata bisa tetap berjalan.
Menyambut kebijakan ini, pihaknya tengah mengajukan usulan ke Gugus Tugas agar beberapa destinasi unggulan Wakatobi dibuka secara bertahap demi menarik wisatawan dan menghidupkan kembali ekonomi masyarakat di daerah.
Tentu saja usulan ini dibarengi kajian aplikasi protokol Covid-19 di sektor pariwisata sehingga aktifitas ini juga sejalan dengan upaya memutus mata rantai penyebaran Corona yang digaungkan oleh gugus tugas.
“Kita masih ancang-ancang. Sudah mulai merencanakan. Ini paling lambat bulan Juni sudah bisa dibuka. Kemudian waktu yang tepat untuk menyatakan secara resmi,” ucap Nadar.
“Pengkajian protokol kesehatan dalam lingkup pariwisata juga dilakukan. Kita mengusul kepada tim gugus tugas kabupaten dan Bupati Wakatobi untuk dapat dikaji,” ulasnya.
Terkait inovasi di masa New Normal, kata Nadar, Wakatobi tengah juga tengah mengembangkan konsep baru mempromosikan destinasi wisata dengan memperkuat digital marketing.
“Kita juga di Wakatobi melihat bahwa kedepan ini harus lebih kreatif dan lebih intens lagi dalam hal melakukan promosi pariwisata terutama pada masa pandemi Covid-19. Apa lagi sekarang momentumnya digital marketing harus kita perkuat. Jadi ketika dibuka wisata yang berada di Wakatobi sudah diperkuat memang dengan digital marketing. Karena kita tau tidak mungkin kita melakukan kegiatan-kegiatan promosi di masa seperti ini,” terang Nadar. Adm