LAJUR.CO, KENDARI – Sekretaris Daerah Sulawesi Tenggara Asrun Lio mengikuti Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi yang diselenggarakan oleh Kementerian Dalam Negeri (Mendagri) secara daring di Aula Merah Putih Rumah Jabatan (Rujab) Gubernur Sultra, Selasa (4/3/2023). Rakor ini secara khusus membahas antisipasi yang harus dilakukan setiap daerah untuk menjaga agar tidak terjadi lonjakan harga komoditas yang signifikan jelang Idulfitri.
Rakor secara virtual yang dilaksanakan serempak di seluruh Indonesia tersebut dipimpin Inspektur Jenderal Kemendagri Komjen Pol Tomsi Tohir yang dihadiri sejumlah pejabat diantaranya Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Pudji Ismartini, Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Badan Pangan Nasional Dr. I Gusti Ketut Astawa, Staf Khusus Menteri Perdagangan Bidang Hubungan Antar Lembaga Syailendra, Staf Ahli Panglima TNI Bidang Ekonomi dan Keuangan Brigjen TNI Eko Nur Santo, Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan dan para gubernur, bupati, wali kota, kepala perwakilan Bank Indonesia se-Indonesia dan semua stakeholder yang terkait pengendalian inflasi dan pertumbuhan ekonomi.
Khusus lingkup Pemprov Sultra, selain Sekda Sultra, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sultra Adik Afrinaldi, Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekda Sultra Yuni Nurmalawati, Kadis Perindag Sitti Saleha, Kepala Biro Perekonomian Iwan Susanto itu dalam Rakor Kemendagri tersebut.
Mengawali rakor tersebut, Komjen Pol Tomsi Tohir menyampaikan kabar gembira terkait sata BPS yang mengumumkan kondisi inflasi Indonesia yang turun dari angka 5,47 menjadi 4,97. Kata dia, trend inflasi yang turun merupakan suatu prestasi yang harus dipertahankan hingga jelang momen Idulfitri.
“Tentunya ini semua atas upaya kita bersama, namun demikian mohon diwaspadai berkaitan dengan situasi menjelang hari raya Idulfitri ini, harga-harga yang terus bergejolak,” kata Tomsi Tohir.
“Upaya-upaya antisipasi akan kita lakukan bersama bahkan lebih kuat lagi, sehingga tujuan yang kita harapkan untuk dapat menjaga inflasi,” sambungnya.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Puji Ismartini menyampaikan ada beberapa komoditi menjadi penyumbang pergerakan inflasi di Indonesia.
“Komoditas penyumbang inflasi secara mtm terbesar diantaranya adalah angkutan udara, bensin, beras, cabai rawit, dan rokok kretek filter. Sementara, komoditas pendorong deflasi secara mtm terbesar untuk perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga adalah tarif air minum PAM,” ujar Pudji.
Sementara itu, Sekda Sultra Asrun Lio melaporkan mengenai kemitraan Pemprov Sultra bersama Bulog strategi mengatasi pergerakan inflasi di Kabupaten Buton Utara.
“Kemarin provinsi sudah rapat bersama tiga OPD yang telah menyalurkan dana BTT ke UMKM kepada masyarakat melalui dinas sosial dan perikanan untuk kelompok-kelompok nelayan serta kemarin juga sudah menambah anggaran BTT. Kami juga sudah instruksikan agar Dinas Perindag dan inspektorat melakukan monitoring dan evaluasi di lapangan,” jelas Asrun Lio.
Sebagai informasi, dari 90 kota yang dipantau, terdapat 65 kota yang mengalami inflasi. Bila dirinci, 48 kota diantaranya memiliki inflasi di atas rerata nasional, sementara 17 kota lainnya di bawah rerata inflasi nasional. Namun, pada saat yang sama sebanyak 25 kota mengalami deflasi.
Agar inflasi tetap terkendali selama periode ramadan hingga idulfitri, pemerintah diharapkan menerapkan lima strategi berikut.
Pertama, terus melakukan pemantauan penyaluran bantuan pangan CBP beras, menjaga pasokan dan harga pangan di melaksanakan gerakan pangan murah.
Keempat, penguatan cadangan pangan pemerintah daerah. Terakhir meningkatkan dukungan pemda kepada Perum Bulog dalam penyerapan gabah atau beras saat panen raya. Adm