LAJUR.CO, KENDARI – Menteri Keuangan Sri Mulyani menyamakan pembayaran zakat dan wakaf dengan menyetorkan pajak.
Wanita yang akrab disapa Ani itu menegaskan pentingnya bayar pajak karena manfaatnya akan dirasakan kembali oleh masyarakat.
“Pada dasarnya, mereka yang mampu harus menggunakan kemampuannya. Karena di dalam setiap rezeki dan harta yang kamu dapatkan, ada hak orang lain. Bukan ustazah ya dalam hal ini, tapi ini karena menteri keuangan,” tutur Ani sembari berkelakar di Sarasehan Nasional Ekonomi Syariah yang ditayangkan YouTube Bank Indonesia (BI), Rabu (13/8).
Menurut Ani, hak orang lain bisa disalurkan ke mereka yang membutuhkan melalui zakat, wakaf hingga wakaf.
“Pajak itu kembali kepada yang membutuhkan,” klaim Ani yang disambut riuh seisi ruangan.
Ia mencontohkan manfaat pajak itu dirasakan oleh 10 juta keluarga tidak mampu yang menerima Program Keluarga Harapan (PKH); sembako untuk 18 juta keluarga; hingga bantuan modal untuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Ani juga menyinggung kehadiran Sekolah Rakyat yang diinisiasi Presiden Prabowo.
Sang Bendahara Negara menceritakan kunjungannya yang pertama kali ke Sekolah Rakyat Menengah Atas 10 di Jakarta Selatan pada Sabtu (9/8). Ia mengatakan mereka yang sekolah di sana adalah anak dari pemulung hingga pekerja harian yang minim pendapatan.
“Anaknya kemudian mendapatkan sekolah, diasramakan, mendapatkan pendidikan dengan kualitas yang baik, serta bimbingan keagamaan. Itu adalah semuanya hak dari rezeki yang kamu miliki untuk orang lain,” tegasnya.
“Sekolah rakyat, 200 sekolah sampai tahun depan (2026), saya kemarin tanya anak-anak diberi makan 3 kali sehari (dan) 2 kali snack,” imbuh Ani.
Selain Sekolah Rakyat, pendidikan untuk anak bangsa diklaim juga terus difasilitasi pemerintah melalui pemberian beasiswa LPDP. Sri Mulyani menyebut fokus Prabowo ada pada 4 bidang pendidikan, yakni science, technology, engineering, math.
“Karena tanpa itu, kita akan asyik dengan kata-kata dan dengan berbagai program-program yang mungkin kecil dan tidak menyelesaikan persoalan. Jangankan (menyelesaikan masalah) umat manusia, bangsa kita sendiri mungkin masih jauh,” jelasnya.
Hingga kini, pemerintahan era Presiden Prabowo Subianto sudah membantu kelompok bawah dengan menggelontorkan Rp1.333 triliun.
“Anggaran pemerintah pusat yang langsung dinikmati oleh masyarakat, terutama kelompok bawah mencapai Rp1.333 (triliun) untuk tahun ini. Dua hari lagi Bapak Presiden (Prabowo) akan menyampaikan untuk tahun depan (2026) dan angkanya akan lebih besar sekali,” ungkapnya
Prabowo akan menyampaikan Nota Keuangan dan RAPBN 2026 pada 15 Agustus 2025. Namun, Sri Mulyani tak membocorkan berapa kenaikan kucuran anggaran untuk masyarakat miskin di Indonesia.
Ia hanya menegaskan Asta Cita milik Presiden Prabowo sudah selaras dengan jalan ekonomi syariah. Menurutnya, fondasi untuk mencapai Indonesia Emas itu mengedepankan prinsip keadilan. Misalnya, Perlindungan Sosial (Perlinsos) yang diklaim membantu warga dengan ekonomi lemah. Adm
Sumber : CNNIndonesia.com