LAJUR.CO, KENDARI – Isu kualitas udara yang sangat buruk terjadi di ibukota Jakarta berbanding terbalik dengan kondisi di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra). Pasalnya, Provinsi Sultra ditempatkan dalam jajaran 10 besar provinsi di Indonesia dengan kategori kualitas udara sangat baik sekali.
Berdasarkan data Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sultra disampaikan Kepala DLH Sultra Dr Andi Makkawaru, Indeks Kualitas Udara (IKU) di Bumi Anoa berada pada rentang nilai 92,05.
Nilai ini menempatkan Provinsi Sultra pada urutan ke-9 dari 38 provinsi di Indonesia dengan kualitas udara sangat baik. Nilai IKU yang masuk dalam kategori sangat baik ini turut merefleksikan tren positif Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) Sultra.
“Indeks kualitas udara di update per tahun. Validasi Indeks kualitas udara tahun lalu, Sultra masuk di urutan kesembilan di Indonesia yang kualitas udaranya sangat baik,” ujar Andi Makkawaru, Senin (21/8/2023).
Indeks Kualitas Udara atau IKU sendirian merupakan tolak ukuran yang menggambarkan kualitas udara dan merupakan nilai komposit parameter kualitas udara dalam suatu wilayah pada waktu tertentu.
IKU berada pada tentang nilai dari 0 hingga 100 dengan 5 kategori berbeda mulai kategori Sangat Baik (90 ≤ x ≤ 100), Baik 70 ≤ x < 90, Sedang 50 ≤ x < 70, Kurang 25 ≤ x < 50, Sangat Kurang 0 ≤ x < 25.
Untuk mengetahui Indeks Kualitas Udara, lanjut Andi Makkawaru, pemda kabupaten dan kota di Sultra kini bisa memanfaatkan layanan Laboratorium Lingkungan Hidup DLH Sultra yang sudah mengantongi sertifikat dari Komite Akreditasi Nasional (KAN).
“Di Sultra penyebab polusi udara, pemakaian bahan bakar fosil tidak sebanyak di kota besar seperti Jakarta. Jadi kualitas udaranya pun masih relatif sangat baik. Untuk mengetahui, pengujian sudah bisa di laboratorium Lingkungan Hidup. Di tingkat provinsi IKU dikeluarkan secara periodik pertahun,” ujarnya.
Kata Andi Makkawaru meski Sultra sejauh ini masih masuk dalam daftar daerah dengan kualitas udara sangat baik, DLH Sultra menyiapkan sejumlah rencana aksi untuk menjaga kualitas udara berada pada aman dihirup masyarakat.
“Ada program Langit Biru, ini sejalan dengan program pemerintah pusat. Program langit biru lebih ke edukasi, imbauan pemakaian bahan bakar ramah lingkungan,” jelasnya.
Program Langit Biru merupakan program pemerintah untuk mengendalikan pencemaran udara terutama yang bersumber dari kendaraan dengan tujuan meningkatkan kualitas udara bersih dengan mengurangi emisi gas buang, sehingga masyarakat memperoleh manfaat menggunakan BBM berkualitas dan ramah lingkungan. Adm
