LAJUR.CO, KENDARI – Meski tidak pernah merokok, ternyata mengonsumsi makanan ultra proses berlebihan bisa memicu kanker paru. Apa hubungannya?
Studi terbaru yang diterbitkan di Thorax menemukan kasus kaker paru lebih umum terjadi pada orang dengan pola makan tinggi makanan ultra proses ( ultra-processed food ).
Makanan atau pangan ultra proses contohnya, minuman ringan, hot dog, sereal sarapan, dan sosis. Sementara mereka yang jarang mengonsumsi jenis pangan ini memiliki tingkat risiko kanker paru jauh lebih rendah.
Makanan ultra proses sering dikaitkan dengan diabetes, obesitas, dan penyakit kardiovaskular. Kali ini, penelitian menemukan adanya kaitan antara makanan ultra proses dan kanker paru.
Dalam penelitian, peneliti menggunakan data dari Uji Skrining Kanker Prostat, Paru, Kolorektal, dan Ovarium (Prostat, Paru, Kolorektal dan Ovarium) di AS.
Sebanyak hampir 102 ribu peserta menyelesaikan kuesioner. Mereka berusia rata-rata 55-74 tahun. Peneliti melihat makanan ultra proses yang dikonsumsi dan porsinya.
Ternyata 1 dari 10 peserta melaporkan mengonsumsi daging saat makan siang. Daging olahan menjadi jenis makanan ultra proses yang paling umum, menyusul dosa diet berkafein dan nonkafein.
Seperti dilansir dari Health, selama sekitar 12 tahun kemudian, sebanyak 1.706 peserta terkena kanker paru. Setelah meninjau data, peneliti menemukan kelompok konsumen makanan ultra proses memiliki 41 persen risiko lebih tinggi terkena kanker paru dibanding yang makan lebih sedikit makanan ultra proses.
Akan tetapi, kaitan antara makanan ultra proses dan kanker paru masih perlu diteliti.
Sementara itu, Zhaoping Li, kepala Divisi Nutrisi Klinis di Fakultas Kedokteran UCLA David Geffen, berkata tubuh dirancang untuk memetabolisme makanan alami dan utuh.
Makanan ultra proses merupakan makanan olahan tinggi dan kaya pengawet yang memicu peradangan dan dampak buruk lain. Oleh karenanya, konsumsi pangan ultra proses bisa memicu peradangan sistemik dan lambat laun mengarah pada kanker. Adm
Sumber : Cnnindonesia.com