LAJUR.CO, KENDARI – Proses penyisiran lokasi hilangnya pelaut asal Desa Lasalimu, Kabupaten Buton masih berlanjut sejak pukul 06.30 WITA, Rabu (2/8). Tim SAR memperluas area jangkauan hingga sekitar 21 NM² dari perkiraan lokasi tenggelamnya korban di Perairan Lasalimu.
Korban merupakan seorang warga Desa Lasalimu, yang dilaporkan hilang sekitar pukul 13.30 WITA, Selasa (1/8/2023). Lelaki bernama Epo (43) awalnya pergi memancing bersama lima orang rekannya menggunakan longboat.
Sebelumnya, gelombang tinggi sempat menghentikan proses pencarian Tim SAR terhadap satu orang nelayan tenggelam tersebut. Kondisi alam yang tidak bersahabat membuat Tim Rescue Pos SAR Wakatobi kembali ke Dermaga Wanci. Tinggi gelombang di lokasi pencarian tersebut mencapai 2,5 meter.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) Kendari Muhammad Arafah menjelaskan kronologi hilangnya nelayan tersebut. Semula, korban berangkat memancing ikan menggunakan perahu bersama sejumlah rekannya. Ketika kembali dari melaut, korban tak diketahui keberadaannya.
“Korban bersama 5 orang rekannya masing-masing menggunakan longboat pergi melaut di Perairan Lasalimu dengan jarak sekitar 8 NM Arah timur lasalimu. Pukul 12 siang, korban tidak terlihat sehingga diputuskan untuk dilakukan pencarian,” ujar Muhammad Arafah melalui Humas Basarnas Kendari Wahyudi.
Handphone berserta longboat milik korban ditemukan warga Desa Kioko, Kabupaten Buton Utara. Warga sekitar juga hanya mendapati alat pancing di dalam perahu tanpa pemilik itu.
“Barang-barang korban ditemukan warga Desa Kioko, Kabupaten Buton Utara. Pencarian dilanjutkan kembali sejak pagi tadi,” lanjut Wahyudi.
Para tim SAR diberangkatkan dengan didukung alat pendukung keselamatan seperti Truck Personil, RIB dan Aquaeye. Red