BERITA TERKINIEKOBISHEADLINE

Ubah Sampah Styrofoam dan Popok Bekas Jadi Paving Blok, Binaan CSR Pertamina Dapat Jempol Wali Kota

×

Ubah Sampah Styrofoam dan Popok Bekas Jadi Paving Blok, Binaan CSR Pertamina Dapat Jempol Wali Kota

Sebarkan artikel ini

LAJUR.CO, KENDARI – Inovasi luar biasa lahir dari Program Corporate Social Responsibility (CSR) Pertamina Patra Niaga Sulawesi yang berhasil mengolah sampah styrofoam dan popok bekas menjadi paving blok ramah lingkungan. Program binaan CSR Integrated Terminal Makassar menunjukkan bagaimana limbah yang sulit terurai kini dapat diubah menjadi produk bernilai guna tinggi, sekaligus menjadi solusi atas permasalahan sampah di perkotaan.

Inisiatif pengolahan sampah ini tidak hanya fokus pada daur ulang, tetapi juga pada pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan teknologi ramah lingkungan. Sampah dipilah sejak dari sumber rumah tangga menjadi organik dan anorganik. Sampah anorganik seperti plastik disalurkan ke Bank Sampah Pusat (BSP) untuk didaur ulang, sementara styrofoam dan popok sekali pakai diproses menggunakan teknologi hydrothermal, hingga menjadi paving blok yang kuat, tahan lama, dan dapat dimanfaatkan untuk pembangunan infrastruktur lingkungan.

Baca Juga :  Pertamina Dukung Penegakan Hukum Dugaan Penyelewengan BBM Subsidi di Provinsi Sulsel

Sementara itu, sampah organik diolah menjadi sumber ekonomi baru melalui budidaya maggot (larva Black Soldier Fly/BSF) yang menghasilkan pakan alternatif berkualitas untuk ikan dan ayam, serta pupuk organik yang digunakan untuk mendukung pertanian kota (urban farming).

Program tersebut terbukti mampu mengurangi volume sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sekaligus menekan dampak pencemaran lingkungan di sekitar kawasan permukiman. Lebih dari itu, inisiatif ini juga menghasilkan produk bernilai tambah yang mendukung ekonomi sirkular di masyarakat.

Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin didampingi Wakil Wali Kota Aliyah Mustika Ilham melakukan kunjungan langsung ke lokasi program di Kelurahan Tamalabba, Kota Makassar. Dalam kesempatan tersebut, ia berinteraksi langsung dengan warga penerima manfaat program dan menyampaikan apresiasinya atas kontribusi Pertamina serta kesadaran masyarakat dalam pengelolaan sampah.

Baca Juga :  Shelter Puanmakari Makassar: Tempat Berlindung Bagi Anak-anak Korban Kekerasan

“Kampung ini sudah mampu memilah sampah dengan baik. Ini membuktikan bahwa sampah bukan hanya masalah, tetapi bisa menjadi peluang ekonomi baru jika dikelola dengan tepat,” ujar Munafri Arifuddin.

Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, perusahaan, dan masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan berdaya.

“Kami berharap model kerja sama ini terus berkembang, sehingga tidak hanya memberikan manfaat bagi lingkungan sekitar, tapi juga membuka peluang edukasi dan pemberdayaan lebih luas bagi masyarakat,” tambahnya.

Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, T. Muhammad Rum, menjelaskan bahwa program ini merupakan bagian dari komitmen jangka panjang perusahaan dalam menjalankan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).

Baca Juga :  Syarat Mutasi PNS atau ASN 2025, Tidak Perlu Nunggu Lebih dari 2 Tahun

“Pertamina berfokus tidak hanya pada operasi bisnis, tetapi juga pada penciptaan kolaborasi berkelanjutan yang berdampak positif bagi masyarakat dan lingkungan,” ungkap Rum.

Ia menyebut, langkah ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 11 (Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan) dan SDG 12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab).

Dengan pendekatan kolaboratif dan teknologi ramah lingkungan, program CSR ini diharapkan menjadi model inspiratif bagi pengelolaan sampah di kota-kota lain di Indonesia, serta menjadi kontribusi nyata dalam menciptakan lingkungan yang bersih, sehat, dan berkelanjutan. Adm

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x