BERITA TERKININASIONAL

UNICEF: 500 Ribu Anak Indonesia Jadi Korban Eksploitasi Seksual Secara Online

×

UNICEF: 500 Ribu Anak Indonesia Jadi Korban Eksploitasi Seksual Secara Online

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi. Foto : Ist

LAJUR.CO, JAKARTA – Ahli Perlindungan Anak UNICEF Naning Julianingsih mengingatkan, anak-anak sekarang banyak yang digitally literate atau melek digital. Maka dari itu, perlu diperhatikan ada risiko penggunaan internet di kalangan anak.

Untuk mendukung pernyataan tersebut, Naning memapar data, satu di antara tiga anak atau 29 persen anak mengirimkan informasi pribadi mereka kepada seseorang yang belum pernah mereka temui secara langsung.

Kemudian 11 persen anak pernah memutuskan bertemu langsung dengan seseorang yang pertama kali mereka kenal secara daring. Dan 22 persen anak-anak secara tidak terduga menemukan konten seksual daring melalui iklan, media sosial, mesin telusur, dan aplikasi pemesanan.

Baca Juga :  Nelayan Hilang di Perairan Tomia Ditemukan di Perairan Sampolawa Buton Selatan

Fakta mengejutkan lainnya, Naning menyebut, 500.000 anak di Indonesia dilaporkan telah mengalami eksploitasi seksual daring dan perilaku berbahaya dalam satu tahun terakhir.

“Memastikan budaya mengakses internet memberi anak-anak dan remaja kesempatan tanpa batas untuk mengakses informasi, budaya, komunikasi, dan hiburan yang dapat memicu kreativitas mereka dan memperluas wawasan mereka,” ungkap Naning.

Baca Juga :  Gercep! Pj Bupati Buteng Daftar Produk Teri Waburense ke Kemenkumham Sultra

Menurutnya, peluang ini juga datang dengan risiko serius. Semua pihak seperti di ruang pengasuh, komunitas, guru, platform digital, dan pemerintah perlu memahami ancaman eksploitasi dan pelecehan seksual daring dan menjadikan keamanan daring anak-anak sebagai prioritas.

Ada pun Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) baru-baru ini merilis laporan Profil Pengguna Internet 2022. Dalam laporan tersebut, APJII mengungkapkan penetrasi internet Indonesia mencapai 77,02 persen pada 2021-2022.

Baca Juga :  Subsidi Kendaraan Listrik Dikritik, Disebut Cuma Untungkan Produsen dan Orang Kaya

Berdasarkan usia, penetrasi internet tertinggi berada di kelompok usia 13-18 tahun. Hampir seluruhnya (99,16 persen) kelompok usia tersebut terhubung ke internet.

Karena itu, Tubagus Arie Rukmantara, Kepala Perwakilan UNICEF Wilayah Jawa mengajak semua pihak untuk kolaborasi bersama dalam upaya pencegahan kekerasan anak secara daring.

“Bersama kami ingin anak dan Kota Surabaya akan jauh lebih aman. Safer online dan offline. Lebih terlindungi baik di ranah daring dan luring,” tukasnya. Adm

Sumber : Kumparan.com

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x