BERITA TERKINIEKOBISHEADLINE

Visioner Indonesia Bedah Peluang dan Tantangan Pertamina Hadapi Transisi Energi

×

Visioner Indonesia Bedah Peluang dan Tantangan Pertamina Hadapi Transisi Energi

Sebarkan artikel ini

LAJUR.CO, KENDARI – Visioner Indonesia melaksanakan diskusi publik dengan tema “Transisi Energi Membedah Peluang dan tantangan PERTAMINA” yang dilaksanakan di Jakarta, Sabtu (16/12/2023). Kegiatan ini dilaksanakan bertujuan untuk memberikan informasi kepada masyarakat tentang komitmen Pertamina dalam mewujudkan energi hijau.

Sekretaris Jenderal Visioner Indonesia Akril Abdillah mengatakan Pertamina sebagai perusahaan minyak dan gas nasional Indonesia tengah menghadapi tantangan besar terkait transisi energi dunia menuju energi terbarukan. Namun di sisi lain, transisi energi ini juga memberikan peluang bagi Pertamina untuk beradaptasi.

“Pengembangan Energi Terbarukan Pertamina sudah mulai mengembangkan bisnis di sektor energi terbarukan seperti panas bumi, biofuel, energi surya, dan lainnya. Biofuel misalnya sudah diproduksi Pertamina sejak 2013 di Kilang Cilacap. Sementara panas bumi sudah mulai dikembangkan melalui anak perusahaan PGE,” ujar Akril di Jakarta, 16/12/23.

Baca Juga :  Siap-siap! Bakal Ada Vaksin Booster Ketiga Imbas COVID-19 di RI Naik Lagi

Ia mengatakan pengembangan energi terbarukan oleh Pertamina masih relatif kecil, sekitar 1% dari total produksi energi Pertamina.

“Namun potensi pengembangannya cukup besar mengingat Indonesia kaya akan sumber daya terbarukan seperti sinar matahari, angin, panas bumi, dan biofuel,” ungkapnya.

Peneliti Langit Biru, Muhammad Ramadhan, menyampaikan tantangan Pertamina dalam transisi energi menuju energi bersih yakni akan terjadi penurunan permintaan pada pasokan BBM.

“Tantangan terbesar Pertamina dalam transisi energi adalah menurunnya permintaan produk BBM seiring berkurangnya penggunaan kendaraan berbahan bakar fosil. Apalagi dengan makin gencarnya program kendaraan listrik oleh pemerintah beberapa tahun belakangan,” tuturnya.

Baca Juga :  AMSI : Kurang Sak Nil, Perpres Publisher Rights Akan Diteken Presiden

Ia mengatakan menurut International Energy Agency (IEA), porsi kendaraan listrik akan mencapai sekitar 30-35% dari total kendaraan global pada 2040. “Ini akan memangkas permintaan bensin dan solar secara drastis,” ujarnya.

 

Ia menjelaskan perubahan struktur industri migas, revolusi industri energi terbarukan serta percepatan elektrifikasi transportasi global diperkirakan akan mengubah peta industri migas secara mendasar. Permintaan minyak diproyeksikan stagnan atau bahkan menurun di decade 2030-an.

“Kondisi ini memaksa perusahaan migas termasuk Pertamina harus beradaptasi dengan melakukan transisi bisnis. Jika gagal beradaptasi, Pertamina bisa ketinggalan dan kehilangan revenue signifikan di masa depan,” urainya.

Baca Juga :  Turun Harga, Berikut Daftar Harga Pertamax Cs per 1 Desember 2023

Aktivis Pemerhati Lingkungan dan Energi Abdul Razak menyampaikan dalam upaya mengatasi tantangan perubahan iklim dan ketergantungan terhadap sumber daya energi fosil yang terbatas, inovasi energi hijau telah menjadi fokus utama dalam pembangunan berkelanjutan. Energi terbarukan telah mengalami perkembangan signifikan dalam beberapa tahun terakhir, dengan adanya berbagai inovasi yang menjanjikan potensi besar dalam menggali sumber energi bersih dan berkelanjutan.

“Manfaat energi hijau ramah lingkungan sumber energi yang terbarukan diversifikasi pasokan energi, penciptaan lapangan kerja stabilitas harga peningkatan kesehatan masyarakat,” tutupnya. Red

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x