SULTRABERITA.ID, KENDARI – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Amanat Nasional (PAN) terbilang awet menjaga tradisi paket pasangan kepala daerah di Kota Kendari. Terhitung tiga periode atau lima belas tahun, kedua partai besar ini berkoalisi meloloskan kadernya sebagai pasangan leader di Kota Lulo.
Mulai dari era Wali Kota /Wakil Wali Kota, Ir Asrun – Musadar Mappasomba Periode Tahun 2007-2012. Berikut Adriatma Dwi Putra – Sulkarnain hingga pasangan Sulkarnain – Siska Karina Imran pada periode tahun 2017-2022, representasi duet PKS – PAN di tampuk kursi kekuasaan di Kota Kendari tetap terawat.
Dipastikan bakal diusung kembali PKS sebagai figur calon Wali Kota Kendari periode kedua, Sulkarnain menyatakan belum bisa memberi jawaban pasti apakah akan kembali bergandengan tangan dengan Siska Karina Imran yang merupakan kader PAN sebagai rekan duet di ajang Pemilihan Wali Kota Kendari mendatang.
Mengenai tradisi PKS dan PAN yang selalu tampil satu perahu dalam komposisi pencalonan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Kendari, Sulkarnain mengatakan hal tersebut bisa saja saja berubah.
Kata dia, dalam perpolitikan, tidak ada hal yang bersifat mutlak. “Dalam politik semua bisa terjadi,” singkat politikus PKS itu, Senin (11/1/2021), saat ditanya kemungkinan meminang lagi kader PAN sebagai wakil di Pilwali Kendari.
Kata dia, ajang Pilwali masih jauh. Namun begitu, Sulkarnain menyebut tak menutup peluang PKS dan PAN tetap melangsungkan tradisi lama tersebut.
Enggan membahas soal partner di Pilwali Kendari, Sulkarnain mengatakan saat ini dirinya hanya mau fokus menyelesaikan amanah pada sisa masa jabatan yang berakhir tahun 2022.
“Saya fokus melaksanakan amanah 2017 – 2022. Kita tunggu UU sudah terbaru soal Pilkada,” singkat Sulkarnain.
Mantap Sasar Posisi 01
Diwawancara terpisah, Ketua DPW Partai Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Yaudu Salam Ajo mengatakan, Sulkarnain merupakan kader terbaik yang mumpuni menjadi jagoan PKS pada Pilwali Kendari.
PKS sangat diuntungkan dengan posisi Sulkarnain sebagai 01 Kota Kendari. Lagi pula, partai berbasis islam itu memang memberi seat prioritas bagi kader potensial untuk diadu di gelanggang Pilkada.
“Sampai sekarang PKS memang memimpin. Secara kepartaian, kader PKS (Sulkarnain) jadi prioritas. Kalau bicara koalisi (PKS-PAN), kita melihat partai yang memiliki kemampuan bersama sebagai calon 02,” ujar Yaudu yang menegaskan PKS mantap menembak kursi 01 di Pilwali mendatang.
Soal apakah tradisi duet PAN-PKS di Pilwali tetap dipertahankan pada kompetisi Pilkada mendatang, Yaudu menegaskan semua tergantung kecocokan dan komitmen.
“Selama masih cocok, kalau situasi politik tidak berubah bisa saja. Hubungan PKS dan PAN baik-baik saja. Kalau pun berbeda usungan saya kita itu dinamika politik. Kita lihat kedepan. Kemungkinan- kemungkinan bisa terjadi. Ibu Siska sekarang wakil wali kota. Tidak ada hal yang tidak mungkin,” tegas Yaudu.
Tak mau menyia-nyiakan kesempatan, Yaudu mengatakan PKS mantap menembak kursi 01 pada ajang Pilwali. Bukan lagi sebagai wakil.
“Figur 02 nya dari mana, bisa kita lihat kedepan,” pungkasnya. Adm