LAJUR.CO, KENDARI – Menara perkantoran Bank Sultra yang dibangun di kawasan eks Islamic Center Kendari hingga kini belum juga ditempati. Agenda pindah kantor yang dijadwal sejak tahun 2021 beberapa kali mulur dari jadwal.
Ditanya mengenai nasib tower Bank Sultra, Abdul Latif membantah jika project tersebut mangkrak. Kata dia, ada banyak kendala hingga gedung yang dibangun sejak tahun 2016 itu tak kunjung difungsikan.
Abdul Latif berdalih ada banyak penyesuaian yang harus dilakukan pada tahap finishing konstruksi tower bernilai ratusan miliar tersebut.
Salah satunya adalah penyesuaian anggaran pembangunan. Menurut Latif, budget penyelesaian menara perkantoran masih kurang. Terjadi pembengkakan harga material menyebabkan anggaran yang disiapkan sejak awal pembangunan tak lagi cukup untuk merampungkan tower tersebut.
“Anggarannya tidak cukup. Tahap awal perencanaan, sudah tidak sesuai lagi. Ada perubahan desain,” jelas Abdul Latif diwawancarai Lajur.co usai pelantikan PJ Bupati Buton Tengah di Rujab Gubernur Sultra beberapa waktu lalu.
Abdul Latif mengatakan agenda pindah kantor ke Tower Bank Sultra kemungkinan baru bisa terlaksana akhir tahun 2022.
Sebagai informasi, ancang-ancang pembangunan Tower Bank Sultra yang digagas di era Gubernur Nur Alam – Saleh Lasata dimulai sejak tahun 2016. Dengan alokasi anggaran senilai Rp 140 miliar, bangunan megah itu digarap oleh PT.Brantas Abipraya.
Dalam waktu tujuh bulan, konstruksi tower kelar pada tahun 2017. Pada Oktober 2017, Pelaksana Tugas Gubernur (Plt), Sulawesi Tenggara (Sultra), Saleh Lasata kala itu melakukan topping off ceremony Tower Bank Sultra menandai rampungnya konstruksi 14 lantai menara Bank Sultra.
Dirut Bank Sultra kala itu dijabat Khaerul Kumala Raden menyatakan sesuai tanggal kontrak, gedung tersebut dijadwalkan rampung Agustus tahun 2018. Sayang, hingga estafet Bank Sultra dipimpin Abdul Latief, agenda pindah kantor Bank Sultra ke tower tersebut tak kunjung terlaksana. Adm