LAJUR.CO, JAKARTA – Infeksi saluran kemih (ISK) merupakan infeksi yang terjadi di kandung kemih dan uretra. Penyebab infeksi saluran kemih adalah bakteri E.coli yang biasanya ada di saluran pencernaan, namun masuk ke area saluran kemih.
Melansir Healthline, infeksi saluran kemih merupakan jenis infeksi yang paling sering terjadi pada manusia, khususnya perempuan. Sebab, perempuan memiliki uretra yang lebih pendek daripada laki-laki.
Uretra perempuan juga sangat dekat dengan vagina dan anus. Ini memungkinkan bakteri yang muncul di sekitar vagina dan anus untuk masuk ke saluran atau kandung kemih.
Medical News Today mencatat, lebih dari 50 persen perempuan mengalami setidaknya satu kali infeksi saluran kemih selama hidupnya. Sementara 20-30 persen perempuan mengalami ISK berulang.
Saat infeksi saluran kemih, biasanya akan muncul gejala, seperti rasa nyeri saat buang air kecil, frekuensi buang air kecil yang lebih sering, kencing berdarah, kencing berwarna keruh, kencing berbau, hingga nyeri di panggul pada perempuan dan nyeri di dubur pada laki-laki.
Meski demikian, risiko mengalami infeksi saluran kemih ini tak terbatas pada perempuan maupun kategori usia tertentu. Ada beberapa faktor dapat meningkatkan risiko infeksi saluran kemih.
Penyebab Infeksi Saluran Kemih
Secara umum, ada beberapa penyebab infeksi saluran kemih, baik yang terjadi pada perempuan maupun laki-laki.
Mulai dari usia, penyakit tertentu, kehamilan, seks, sampai penggunaan kondom maupun sabun kewanitaan. Berikut penjelasannya.
1. Usia
Orang dewasa lebih mungkin terkena infeksi saluran kemih. Apalagi mereka yang sudah berusia lanjut.
2. Mobilitas berkurang
Infeksi saluran kemih cenderung membayangi mereka yang minim bergerak atau punya mobilitas terbatas. Namun, hal ini bukan cuma karena faktor usia, melainkan juga bisa karena kondisi tertentu, seperti setelah operasi atau istirahat total dalam beberapa hari.
3. Penyumbatan saluran kemih
Penyumbatan ini bisa terjadi karena indikasi beberapa penyakit, misalnya pembesaran prostat, batu ginjal, hingga terbentuknya kanker tertentu.
4. Penggunaan kateter
Penyebab infeksi saluran kemih yang lain juga bisa karena menggunakan kateter urine. Ini merupakan selang kecil tipis dari karet yang dimasukkan ke saluran kencing untuk mengosongkan kandung kemih pasien yang tidak bisa buang air kecil sendiri karena sedang sakit.
5. Diabetes
Infeksi saluran kemih bisa terjadi karena mengidap penyakit diabetes. Pada penderita diabetes, kadar gula di tubuhnya tinggi, sementara sirkulasi sel darah putih berkurang.
Hal ini bisa membuat proses pengosongan kandung kemih menjadi kurang maksimal dan memungkinkan berkembangnya bakteri.
6. Kehamilan
Saat hamil, perempuan akan mengalami perubahan saluran kemih karena ukuran rahim membesar. Sementara rahim terletak di atas saluran kemih.
Saat usia kehamilan bertambah, maka ukuran rahim ikut membesar dan menekan kandung kemih, sehingga bakteri mungkin terjebak dan berkembang biak di dalam kandung kemih.
7. Seks
Penyebab infeksi saluran kemih akibat seks biasanya terjadi pada perempuan. Pasalnya ketika seks, penis bisa mendorong bakteri di sekitar vagina masuk ke arah kandung kemih.
Bakteri yang tertinggal dan menempel akan berkembang biak dan menimbulkan infeksi.
8. Tidak menjaga kebersihan area genital
Area genital perlu dijaga kebersihannya. Apabila area genital ini tidak bersih, bakteri bisa muncul, berkembang biak, dan menyebar ke saluran kemih.
Untuk itu, selalu basuh sampai bersih setelah buang air kecil, buang air besar, termasuk usai berhubungan intim agar mengurangi risiko infeksi.
9. Struktur kemih tidak normal
Struktur saluran kemih yang tidak normal dari lahir juga bisa menyebabkan infeksi. Hal ini bisa menghambat proses keluar urine dengan sempurna yang berujung menjadi penyebab infeksi saluran kemih.
10. Menopause
Saat menopause, kadar hormon estrogen akan menurun. Hal ini bisa mengubah perkembangan bakteri normal di vagina dan justru berbalik menjadi tidak baik untuk kandung kemih.
11. Penggunaan kondom
Infeksi saluran kemih juga bisa terjadi karena penggunaan kondom, khususnya yang berbahan lateks karena berisiko menggesek dan mengiritasi kulit saat seks. Hal ini membuat infeksi mudah terjadi.
Selain menggunakan kondom, penggunaan spermisida atau alat kontrasepsi dengan kandungan bahan kimia nonoxynol-9 yang dapat mencegah pembuahan sperma pada sel telur juga bisa menginfeksi kandung kemih.
12. Penggunaan antibiotik atau sabun kewanitaan
Antibiotik atau sabun kewanitaan bisa menjadi penyebab infeksi saluran kemih karena mengandung parfum atau detergen yang bisa mengubah fungsi bakteri di sekitar vagina.
Bakteri itu kemudian bisa menimbulkan infeksi pada saluran kandung kemih. Selain itu, usahakan untuk menghindari penggunaan pembalut atau tampon yang mengandung pewangi serta non-iritan agar tidak memicu tanda iritasi. Adm
Sumber : CNNIndonesia.com